Entah sudah berapa lama mereka menunggu dengan perasaan tidak tenang. Terutama Minho yang sedari tadi tidak henti-hentinya menggumamkan doa sambil menyebut nama istrinya.
Waktu berlalu, namun belum juga ada tanda-tanda kalau operasi sudah selesai. Kenapa lama sekali? Perasaan mereka semakin berkecamuk.
Langit yang tadinya cerah pun sudah mulai menggelap. Matahari terbenam dan malam pun datang sebentar lagi.
Changbin sudah pulang lebih dulu. Bangchan menyuruhnya pulang untuk menemani Felix dan Seungmin yang mengurus anak-anak. Hanya ada Bangchan dan Juyeon yang menemani Minho.
Juyeon percaya, Hyunjae pasti bisa menyelamatkan Jisung, dia dokter yang hebat. Juyeon terus meyakinkan dirinya sendiri.
Tepat pukul tujuh malam, pintu ruang operasi terbuka. Beberapa perawat keluar. Dan tak lama, mereka pun melihat sosok Hyunjae ikut keluar darisana.
Hyunjae tersenyum. Wajahnya penuh peluh dan air mata. Dia melihat Juyeon dan berlari memeluk tubuh suaminya.
"Berhasil. Operasinya berhasil."
Ucapan Hyunjae membuat tiga orang yang menunggu begitu lama disana menghela nafas lega.
Minho bahkan menangis tersedu. Bebannya seolah pergi begitu saja. Tangisnya yang dia tahan akhirnya pecah.
Jisung-nya selamat.
.
.
.
Lee Jiho begitu senang ketika Seungmin bilang kalau mereka akan menjemput Jisung pulang.
Seminggu lebih tidak bertemu dengan mama-nya membuat Jihi seringkali murung. Minho kali ini lebih ekstra menjaga Jisung, dia tidak mengizinkan kedua anaknya menjenguk Jisung. Padahal Jisung sudah merengek.
Alasannya agar Jisung pulih lebih optimal tanpa gangguan. Minho hanya ingin Jisung lebih fokus pada masa pemulihannya pasca operasi.
Itu juga yang membuat Jisung begitu gigih mengikuti perawatan pasca operasi yang diberikan oleh dokter. Dia ingin bisa cepat pulang dan bertemu dengan kedua anaknya.
Jiho datang dengan wajahnya yang begitu ceria.
"Mama!"
Berlari menuju mama-nya dan memeluknya begitu erat.
"Mama kangen Jiho..."
Jiho hanya mengangguk kecil sebagai jawaban. Bahkan si kecil itu kini menangis saking bahagia nya bertemu kembali dengan sang ibu.
"Jiho gak kangen papa?"
Menatap Minho sejenak kemudian mengacuhkannya. Masa bodoh, yang Jiho mau hanya mama nya, justru dia kesal dengan papa nya yang membuat dia tidak bisa bertemu dengan mama.
Jino mulai merengek dalam gendongan Felix. Tangannya menunjuk mama nya yang tengah memeluk Jiho.
"Sini sayang. Papa yang gendong, mama gak boleh gendong kamu dulu ya, jadi Jino sama papa dulu."
Ucapan Minho itu sontak mengundang omelan dari mulut Jisung.
"Siapa bilang gak boleh? Kak Hyunjae gak pernah larang aku kok."
"Kakak yang bilang gak boleh."
"Kakak tuh-"
"Sssttt... udah ikutin kakak aja."
Changbin dan Bangchan yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala. Kemudian yang lebih pendek mendekati Jisung dan berbisik di telinganya.
"Sabar ya Ji, tenang, nanti kalau udah sampe rumah, gue kandangin dah."

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanfictionIni tentang rasa kecewa Minho yang teramat besar, dan rasa bersalah Jisung yang selalu membelenggunya. Stray Kids. Lee Minho. Han Jisung. MinSung. BxB Warning ⚠️ ANGST. MPREG. Highest rank 1 #Hanjisung (07/11/2022) 3 #Minsung (08/10/2023)