4. Cerita Jisung

1.4K 151 9
                                    

"Hm. Oke, gue bakal omongin sama Jisung."

Minho menutup sambungan teleponnya dengan Bangchan ketika Jisung memasuki kamar mereka.

"Gimana? Jino udah tidur?"

"Udah kak. Jiho juga udah pulas daritadi."

"Syukur kalau begitu."

Jino daritadi menangis terus entah kenapa. Tidak mau lepas sama sekali dari gendongan Jisung, bahkan tidak mau juga digendong oleh Minho. Untung saja Jiho mau bersama Minho dan tidak rewel.

"Tadi kakak udah cerita sama Bangchan, dan Bangchan juga sebelumnya udah minta saran dari Seungmin, kakak putusin buat gak perlu panggil psikolog untuk Jiho. Tapi saran dari Seungmin, dia bilang kita sebagai orang tuanya harus selalu menunjukkan pada Jiho kalau hubungan kita baik-baik aja. Kita sebisa mungkin harus terlihat harmonis di depan Jiho."

Jisung terdiam. Dia tahu mungkin itu akan menjadi perasaan tidak nyaman untuk Minho. Kalau dulu memang mereka selalu terlihat harmonis, tapi sekarang beda, keharmonisan itu hanya pura-pura.

"Kakak ganti baju dulu."

Minho bangkit untuk mengganti pakaian rumahnya dengan piyama tidur, tapi Jisung menahan tangannya.

"Jisung... Jisung mau cerita semuanya kak. Tentang Hyunjin."

Minho terdiam di tempatnya. Rahangnya mengeras mendengar nama si bajingan itu disebut.

"Akhirnya kamu mau cerita juga sekarang. Baik, silakan kamu cerita."

Terlihat senyuman remeh yang disunggingkan Minho, tapi Jisung tidak terlalu menganggapnya.

Suaminya itu kembali duduk di tempatnya semula. Bersiap mendengarkan semua cerita dari Jisung.

Jisung memang belum mengatakan tentang apa yang terjadi pada Minho. Minho juga tidak menuntut Jisung untuk bercerita, dia membiarkan Jisung sadar dengan sendirinya.

"Hyunjin itu... memang kekasih Jisung dari dulu. Kami bukan hanya sekedar teman kecil. Kami berpacaran sejak SMA."

Tangan Minho terkepal kuat. Merasa bukan hanya dikhianati, tapi juga dibohongi.

"Jadi selama ini, selama bertahun-tahun, lo sama Hyunjin bohongin gue?"

"I-ini semua rencana Hyunjin. Hyunjin yang suruh aku terima kakak waktu kakak bilang kalau kakak suka aku."

"Gue gak habis pikir, lo tau Ji, sakit banget rasanya dikhianati, ditambah lagi dibohongin selama bertahun-tahun."

"Jisung minta maaf..."

"Lo cuma bisa minta maaf, tapi gak bisa hilangin rasa sakit gue. Dan apa? Sekarang lo cerita seakan ini semua salah Hyunjin. Seakan lo salahin Hyunjin, dan lo gak bersalah disini."

"Gak gitu kak, Jisung tau Jisung juga salah."

Ahh, mungkin sekarang saatnya memperkenalkan siapa itu Hyunjin.

Hwang Hyunjin, nama lengkapnya. Dia dan Jisung dulu tinggal di panti asuhan yang sama. Ya Jisung anak yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal pada sebuah kecelakaan mobil saat usia Jisung masih 7 tahun. Jisung tidak memiliki keluarga lagi, paman dan bibi nya lebih memilih menitipkan Jisung ke panti asuhan.

Sementara Hyunjin, dia dititipkan di panti sejak bayi. Ibunya meninggalkan Hyunjin. Dan ayahnya, entahlah, ayahnya tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan sang ibu.

Singkat cerita, Hyunjin beruntung karena ada sepasang suami istri kaya raya yang ingin mengadopsinya saat usianya 12 tahun. Suami istri itu baru saja kehilangan anak mereka karena sakit keras, dan mereka mencari pengganti sang anak yang seumuran dengannya. Dan mereka memilih Hyunjin.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang