17. Menyerah?

1.5K 111 5
                                    

Agak sedikit 🔞

.

.

.

Jisung sudah bisa bangun dan duduk. Tidak lagi hanya berbaring di ranjang. Dokter bilang perkembangan Jisung pasca operasi cukup bagus, setelah ini Jisung cukup belajar berdiri dan berjalan, jika sudah lancar, dia bisa pulang.

Jisung sangat senang saat dokter bilang begitu, dia ingin cepat pulang dan menghabiskan waktu seharian bersama kedua anaknya lagi.

Sekarang, Jiho dan Jino memang diizinkan menjenguk Jisung di rumah sakit, tapi tidak sampai malam. Pukul empat sore, mereka sudah berpisah lagi dengan Jisung.

Tapi tidak apa, setidaknya Jisung sempat bertatap muka dengan kedua anaknya itu. Terlebih Jino yang masih membutuhkannya untuk minum susu. Walaupun Jino sekarang sudah sedikit terbiasa dengan susu bayi yang diberi Seungmin.

Seperti saat ini, Jisung tengah menyusui Jino di ranjang. Jiho bersama Minho sedang bermain game di ponsel milik sang papa.

Main game sih main game, tapi mata Minho tidak bisa lepas dari Jisung dan Jino. Lebih tepatnya pada dada sang istri yang membuat Minho harus menelan ludahnya sendiri.

"Kakak! Liatin apa?"

"Eh? E-engga kok. Liatin Jino. Tuh anak kakak minumnya lahap banget."

Jisung tertawa kecil. Sangat jelas matanya Minho bukan hanya tertuju pada Jino.

"Kakak mau minum juga?"

Mata Minho langsung berbinar mendengar tawaran Jisung. Hal yang cukup sederhana tapi Minho begitu senang mendengarnya. Baginya ini cukup berharga.

Jisung cukup sadar, terakhir kali mereka berhubungan badan adalah saat Jisung memecahkan botol wine milik Minho malam itu. Untuk ukuran pasangan yang sering melakukan hubungan intim baik itu secara sadar maupun tidak, Minho cukup hebat bisa menahan hasratnya selama ini.

"Boleh?"

"Boleh, tapi nanti ya. Kalau anak-anak udah pulang."

"Asik~ Duh, jadi gak sabar pengen cepet jam 4."

Setelahnya Jisung memutar bola matanya malas. Dasar Minho ini.

.

.

.

"Udah ah!"

"Ih, kok udahan? Masih pengen tau..."

"Kakak gigit-gigit mulu!"

"Iya iya, gak lagi deh."

"Udah diem, itu ada dokter datang."

Minho yang awalnya merengek pada Jisung langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi sok serius. Jisung hanya bisa geleng kepala melihat kelakuan suaminya itu.

"Baju kamu kancingin dulu cepetan! Entar diliat si dokter itu."

"Gak usah kakak suruh juga udah nih!"

Kalian tahu kan apa yang baru saja mereka lakukan? Yap, sesuai janjinya Jisung membiarkan Minho menyusu di dadanya seperti yang Jino lakukan tadi siang.

Tapi sayangnya Minho begitu beringas, mungkin dia terlalu bersemangat. Jisung kesal saat Minho malah menggigit putingnya terlalu keras.

Kembali pada sang dokter yang datang bersama seorang perawat. Seperti biasa, si perawat memeriksa kondisi Jisung, seperti tekanan darah dan cairan infus yang sepertinya akan habis sebentar lagi.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang