9. Bertemu Lagi

1.3K 145 9
                                    

Jisung merasa mual lagi. Setelah bangun tidur, dia memuntahkan seluruh isi perutnya di kamar mandi.

Minho yang mendengar suara gaduh pun ikut terbangun. Dia melihat jam dan sekarang sudah jam 5 pagi. Itu artinya memang waktunya mereka untuk bangun.

Jisung sudah tidak berada di tempatnya. Tapi Minho mendengar suara dari arah kamar mandi. Seperti orang sedang muntah. Sepertinya Jisung berada disana. Tapi kenapa dia sampai muntah-muntah.

Tak lama, Jisung keluar dengan keadaan yang cukup membuat Minho terkejut. Wajahnya pucat, rambutnya berantakan, Jisung berjalan sambil memegang perutnya.

"Lo kenapa?"

Jisung terkejut saat dilihatnya Minho sudah bangun.

"A-ah, engga kok kak. Aku gak apa-apa."

Minho teringat. Ini bukan pertama kalinya Minho mendengar Jisung memuntahkan isi perutnya di kamar mandi.

Malam itu, saat dia dan Jiho baru kembali setelah melihat ikan di kolam juga sama. Jisung sedang muntah di kamar mandi dan keluar dengan wajahnya yang pucat.

"Beneran gak apa? Ini udah dua kali gue dengar lo muntah-muntah."

"I-iya kak. Aku gak apa-apa. Ini cuma masuk angin biasa karena kecapean mungkin."

Minho malah menatapnya semakin intens. Jisung sampai salah tingkah karenanya.

"Bagus. Gue cuma gak mau lo hamil."

Begitu ya? Apa Minho takut tidak bisa menceraikannya jika Jisung sedang hamil? Pikiran Jisung jadi berkecamuk.

"Kalau lo hamil, itu belum tentu kan anak gue. Gimana kalau ternyata anak si bajingan itu?"

DEG

Hati Jisung sakit mendengarnya. Demi Tuhan, Minho masih berpikir kalau Jisung dan Hyunjin pernah berhubungan. Padahal nyatanya Jisung tidak pernah membiarkan Hyunjin menyentuhnya.

"Kakak tenang aja, Jisung gak hamil kok."

"Oke."

Minho turun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Melewati Jisung yang berdiri tidak jauh darisana.

.

.

.

Ini yang Jiho inginkan. Pergi ke pantai. Anak itu sangat antusias saat bangun pagi dan melihat matahari terbit.

Kemudian saat ini dia sedang bermain air bersama Minho. Sementara Jisung duduk di sebuah kursi pantai bersama Jino.

Jisung menatap Jiho dari kejauhan sambil tersenyum. Sesekali Jiho melihat kearahnya dan melambaikan tangannya pada Jisung, dan Jisung membalasnya.

Jino dalam gendongannya tiba-tiba menggeliat. Tak lama anak bayinya itu menangis.

"Hey, kenapa? Kok nangis sih? Haus?"

Jisung mengambil botol susu Jino, tapi si kecil itu menolaknya. Dia bukan ingin susu.

"Jino buang air besar ya?"

Ternyata benar. Anaknya merasa tidak nyaman karena sudah buang air besar. Jisung harus segera mengganti popoknya.

"Kak, aku ke toilet dulu ya. Jino buang air besar, aku mau ganti popoknya dulu."

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang