Kegiatan mereka terganggu saat bel apartemen berbunyi, padahal mereka tengah merasakan puncak terindahnya sedikit lagi.
"Shit!" Umpat Rakhen menatap tajam kearah pintu kamar.
Kenza yang berada di bawah kungkungan Rakhen mengelus rambut suaminya. "Sabar kak, lagian kita masih sekolah. Jadi tahan dulu ya," ucapnya lembut dengan suara pelan diakhir kalimat.
Rakhen berdecak kesal lalu duduk di samping istrinya. "Tapi aku maunya sekarang sayang," rengeknya seperti anak kecil.
Kenza merapikan penampilannya yang sudah acak-acakan karena ulah suaminya. "Nanti lulus sekolah ya kalo sekarang yang lain dulu tapi jangan yang itu," ucapnya masih dengan nada lembut.
Rakhen menghembuskan nafasnya. "Maaf ya," ucapnya tulus lalu mencium kening Kenza lama.
"Kok malah kamu yang mint-"
"Woi lama bener kalian di kamar cepet keluar, kita udah lumutan nih!" Teriak Zero dengan lantang dari arah luar apartemen.
"Anjing Zero!" Umpat Rakhen sekali lagi karena ia merasa kesal kegiatannya mereka diganggu.
Kenza menepuk pelan bibir Rakhen. "Gak boleh ngumpat Kak," ucapnya dibalas helaan nafas panjang.
"Sabar Khen," gumam cowok itu pelan.
Kebetulan kamar mereka berdua berdekatan dengan pintu utama alhasil mereka dengar. Kenza buru-buru keluar guna membukakan pintu untuk abangnya.
Setelah pintu terbuka Kenza melihat orang-orang yang datang ternyata lumayan ramai. Ada teman-teman Rakhen termasuk abangnya sendiri, Angel dan Aifah serta kembaranya.
"Eh Masuk-masuk maaf ya lama buka," ucap Kenza merasa tak enak kepada cecurut itu.
Mereka semua langsung masuk dan duduk melingkar di karpet bulu yang sudah tersedia di depan televisi.
"Kalian mau minum apa?" Tanya Kenza kepada Aifah serta kembarannya dan teman-temannya Rakhen.
"Samain," ucap mereka bersamaan membuat Kenza mengangguk dan melangkah pergi untuk membuatkan minuman berupa jus jeruk.
Beberapa menit kemudian ia kembali keruang tengah dengan membawa nampan berisi minuman lalu membagikan satu/satu.
"Udah sehatan Ken?" Tanya Aisyah sambil membenarkan jilbabnya.
"Alhamdulillah udah," ucap Kenza tersenyum.
"Bagus deh kalo udah kita bisa main bareng Za," Celetuk Aifah sambil menyeruput esnya.
Tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya, "Abang kangen nih kapan main kerumah lagi?" Ucap Zero memeluk adiknya dari samping.
Kenza membalas senyuman tipis. "Abang gak malu? Masa sama adik sendiri manja,"
Rakhen melihat itu mengepalkan tangannya di dalam kantong sweaternya. "Istri gue njir kenapa dipeluk segala," batinnya panas.
"Sabar ya Khen Kakak ipar lo juga," bisik Akbar sengaja menggoda Rakhen yang tampak kepanasan.
"Ada kipas gak?" Tanya cowok bernama Rakhen merasakan dadanya panas.
"Gue kipasin mau?" Tawar Akbar langsung mendapat gelengan kepala dari Rakhen.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZARA [ ENDING/REVISI ]
General Fiction📍ZONA BERBAHAYA📍 _______ Kenza, gadis yang awalnya sangat polos di paksa untuk berubah menjadi sosok kejam dan sosok penyuka tantangan yang diutus suaminya. Dia mempunyai tujuan untuk melawan seseorang yang telah membuli Kenza sewaktu masa Remaja...