Rakhen dan Zero berhadapan dengan seorang dokter wanita yang tengah menatap Mereka teduh. Hal itu membuat jantung Rakhen berdetak kencang, ia takut jika terjadi serius dengan istrinya.
"Bagaimana dengan adik saya dok?"
Dokter itu menghela nafas, "Asam lambung dek Kenza kambuh," kata dokter itu.
"Dan satu lagi, dek Kenza sedang mengandung. Dan kandungannya masih rentan karena perkiraan usianya 2 Minggu, dan saya ragu untuk mengatakan ini kepada kalian berdua, terutama suaminya Kenza." Sambung dokter itu membuat jantung Rakhen berdebar kali lipat.
"Saya harap anda sebagai suami jangan membuat dia menjadi setres lalu bersamaan itu asam lambungnya kambuh, " jelas dokter itu lagi.
Apakah pendengaran Rakhen dan Zero bermasalah?
Zero membulatkan matanya lalu ia menatap Rakhen yang berada disebelahnya yang sedang termenung, ia sama terkejutnya. Zero tidak menyangka bahwa adik kecilnya tengah hamil? Bagaimana bisa?
"Kok bisa dok?" Tanya Rakhen spontan.
Dokter itu tengah menahan tawa. "Bisalah, mas. Namanya juga suami-istri," Lalu mengambil salah satu obat.
"Berhubung ibu hamil tidak boleh minum obat-obatan keras, saya sarankan agar ibu Kenza untuk makan yang teratur dan tak lupa meminum vitamin ini," kata dokter tersebut sambil menyodorkan sebungkus obat.
Rakhen rasanya tidak bisa berkata-kata lagi, ia sangat bahagia karena Rakhen akan menjadi ayah diusianya yang muda ini. Akan tetapi ia juga mencemaskan tentang orang tua Kenza, pasalnya Kenza masih terlalu muda.
Bibir Rakhen berkedut untuk senyum. "Terima kasih dok," ucapnya lalu pergi setelah mendapat anggukan.
Berbeda dengan Zero yang sedari tadi pikirannya berkecamuk. "Khen Lo beneran udah ngelakuin hal itu sama adek gue?" Tanya Zero penasaran.
Rakhen mengangguk, "Cowok normal Zer, coba lo bayangin tidur sama cewek satu kamar. Kalo lo mungkin dari pertama nikah langsung ngelakuin itu, sedangkan gue baru Satu Minggu yang lalu aja sudah langsung jadi," ia kemudian membuka pintu ruangan istrinya di buntuti Zero.
Tampaknya Kenza masih terlelap dalam mimpinya. Namun, beberapa menit kemudian ia tersadar karena mendengar suara yang ia sangat kenali sedang berbisik.
"Kak Rakhen," lirih Kenza pelan.
Zero akhirnya keluar dari ruangan itu untuk memberi waktu pasutri muda, mereka semua tak sadar jika ada seorang gadis yang sedang mengintainya di jendela belakang ruangan itu.
"Ini adalah hal yang bagus," batin sosok itu tersenyum tipis, lalu melangkah pergi.
"Aku kenapa?" Tanyanya bingung berada di rumah sakit.
Rakhen tersenyum tipis, "Gakpapa, ada kabar baik buat kita Za," jawab cowok itu sambil mengelus pucuk rambut istrinya.
"Disini ada Rakhen junior," tunjuk Rakhen mengelus perut datar Kenza.
Mendeengar ucapan itu kedua mata Kenza berkaca-kaca, ia tak percaya dengan ucapan Rakhen. Perasaanya bercampur aduk antara senang dan sedih. Senang ia akan menjadi ibu, dan sedih hamil di usia 18 tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZARA [ ENDING/REVISI ]
Художественная проза📍ZONA BERBAHAYA📍 _______ Kenza, gadis yang awalnya sangat polos di paksa untuk berubah menjadi sosok kejam dan sosok penyuka tantangan yang diutus suaminya. Dia mempunyai tujuan untuk melawan seseorang yang telah membuli Kenza sewaktu masa Remaja...