PART 46🌠

1.6K 137 2
                                    

"RAKHEN, KENZA HILANG!" Teriak Angel panik sambil berlari kearah Rakhen dan teman-temannya membuat semua orang heboh berbisik-bisik.

Rakhen terkejut mendengar bahwa istrinya hilang. Ia berlari menghampiri Angel yang tengah menangis.

Pikiran-pikiran buruk terangsang di otaknya, Rakhen cemas memikirkan Kenza yang tiba-tiba menghilang, bagaimana istrinya hilang perasaan tadi ia melihat Kenza sedang duduk bersama Angel di bebatuan. Hal itu sama dengan perasaan cowok bernama Zero, ia juga panik mendengar berita adiknya hilang.

Cowok itu mencengkram kuat lengan gadis didepannya. "Kenapa bisa?!" Sentak Rakhen membuat Angel gemetar setengah mati.

Gadis itu menahan nyeri di lengannya karena cengkraman Rakhen. "Tadi gue pergi beli minum terus tiba-tiba Kenza gak ada di pinggir pantai." Jelas Angel menunduk takut dengan tatapan Rakhen yang sangat tajam.

Zero melepas cengkraman itu. "Dia cewek Khen lo sabar." Ucapnya membuat Rakhen mengusap wajahnya kasar.

Gerombolan study tour itu berjalan kearah mereka bertiga termasuk dua guru itu."Angel kenapa bisa Kenza hilang!?" Tanya bu Wati panik.

Angel yang sedang terisak itu mengangkat kepalanya bersamaan air mata yang meleleh, ini semua salahnya andai saja Kenza ikut bersamanya pasti kejadian ini tidak akan pernah terjadi.

"Saya gak tau jelas Bu, intinya tadi Kenza lagi duduk di bebatuan dan menunggu saya yang sedang membeli minum untuk dia."

"Kalau begitu kita cari Kenza sama-sama." Usul pak Herman membuat semua siswa setuju.

Zero yang merasa adiknya hilang secara tiba-tiba merasa janggal, sepertinya ini ada sangkut pautnya dengan permasalahan mereka.

"Pak biar kita saja yang mencari Kenza, sebaiknya kalian pulang duluan saja waktu juga sudah mulai petang." Ucap Zero mantap membuat kedua guru itu merasa tak enak karena peserta didiknya hilang.

Bu Wati berkata. "Kalian yakin?" Matanya menatap mereka bertiga.

Zero mengangguk yakin. "Ibu dan bapak tenang saja kami bisa jaga diri baik-baik." Jawabnya tersenyum tipis.

"Yasudah kami pulang duluan." Kemudian para siswa-siswi itu memasuki bus masing-masing membuat Zero menghela nafas lega.

Rakhen mengeram marah kesabarannya sudah habis lalu tangannya menarik Angel untuk menjauh dari kerumunan itu.
"Ceritain semua ke gue!" Tegas cowok itu menatap dingin Angel.

Flashback off

Kenza dan Angel sedang bermain air di pinggir pantai kebetulan tugas mereka sudah selesai dan saatnya untuk bermain-main atau mengabadikan momen.

"Angel jangan siramin ke muka gue dong!" Sungut Kenza saat merasakan mukanya disiram air asin itu.

Angel cengengesan ia suka menjahili sahabatnya. "Seger airnya Za, gue pengen nyebur deh." Celetuk gadis itu membuat Kenza tertawa.

"Lo emang bisa berenang?" Ejek Kenza membuat Angel kesal.

Ayolah siapa yang mengira Angel bisa berenang, gadis itu tidak bisa.

Huek!

Huek!

Kenza memuntahkan makanannya secara tiba-tiba, hal itu membuat Angel panik lalu membawa Kenza ke tepi pantai yang kebetulan terdapat sebuah bebatuan yang bisa di duduki kemudian ia membantu memijat tengkuk leher gadis itu.

KENZARA [ ENDING/REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang