PART 43🌠

1.6K 129 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE
KOMEN
FOLLOW

MOHON MAAF NIH KALO KENZA MASIH PAKE KATA 'GADIS' SOALNYA UDAH KEBIASAAN MAKE ITU JADI SUKA LUPA

--------

Pukul 22.00 markas Alighator telah ramai dikunjungi para anggota yang akan turun besok pagi ke kota Yogyakarta dan sekitar kota Bogor.

Rakhen melepas pakaian khas berwarna putih itu karena baru selesai latihan bersama Kenza, pasutri itu sampai di markas pada pukul 21.30 karena mereka akan melakukan olahraga malam terlebih dahulu. Namun, pada saat mereka datang belum ada orang yang berada di sini dan hanya beberapa.

Padahal janjinya jam 9, akan tetapi datangnya jam 10. Walaupun ada sedikit konflik antara Kenza dan Angel tadi. Tentang Angel dan Abangnya, mereka baru sampai. Mungkin mereka jalan-jalan terlebih dahulu.

Kenza mengusap keringatnya menggunakan tisu ia juga sempat mengusap keringat suaminya yang menetes di dahi hingga membuat rambutnya basah.

Gadis itu memberikan sebotol air mineral dingin kepada Rakhen dengan cepat cowok itu menerima dan meneguknya hingga setengah.

"Kak mereka udah pada datang." Sahut Kenza menatap orang-orang berjaket hitam dengan logo Alighator itu berlalu lalang.

Rakhen mengangguk sambil mengelus pucuk rambut perempuan itu. "Kalo besok aku gagal gimana Za?" Tukas cowok itu tiba-tiba menatap lekat manik hitam itu.

Kenza menatap tak suka. "Omongannya ngelantur, udah sana kita gabung. " Balas perempuan itu berdiri.

"Aku serius." Ucap Rakhen serius.

Cowok itu menghela nafas. "Jagain anak kita kalo semisal aku gugur. Kakak mau kamu cari ayah yang terbaik untuk dia jangan kayak aku yang awut-awutan." Jujur saja hati Rakhen ngilu mengucapkan kalimat itu, namun ia harus mengatakan ini.

Mata Kenza berembun mendengar itu dengan cepat ia mengalihkan pandangannya untuk tidak melihat wajah suaminya yang terlihat sendu.

"Jangan ngomong kayak gitu, Kita gak akan ada yang gugur." Ucap gadis itu sedikit terputus-putus lantaran isaknya.

Rakhen segera membawa istrinya ke dekapan hangat. "Kita gak ada yang tau takdir ke depannya Za." Ucapan itu membuat hati Kenza sesak.

Siapa yang tidak sakit mendengar itu, siapa yang rela suaminya pergi dengan keadaan dirinya hamil. Pasti tidak ada yang ingin menghadapi takdir itu

Air mata yang sedari tadi di pelupuk mata kini menetes tanpa henti. Ditambah apa faktor hormon, Kenza masih tidak terima dengan ucapan Rakhen yang menurutnya ngelantur.

"Aku gak mau kakak ninggalin kita, besok kita gak usah pergi aja kalo gitu." Usul gadis itu menatap manik suaminya dengan mata yang merah.

"Aku bisa gila kalo gak ada kakak."

Cowok itu melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu gadis rapuh itu. "Ingat pesan kakak untuk selalu jagain dia." Pesan Rakhen lalu mengusap air mata istrinya dengan jari-jarinya.

Lantas cowok itu menggandeng Kenza untuk mengajak ke tempat dimana rekan-rekannya berkumpul.

"Ken, lo gak boleh sedih." Lirih seseorang yang menyaksikan argumen kedua pasutri itu lalu beranjak pergi bersama gadisnya.

KENZARA [ ENDING/REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang