PART 33🌠

3.2K 182 4
                                    

Tanah yang terkena hujan tercium menyengat di hidung seorang gadis yang sedang berteduh di gubuk bersama seorang cowok jangkung di hadapannya. Gadis itu menatap hujan yang mengguyur deras.


Cowok di sampingnya menatap aneh gadis itu, "Lo mau ngapain manggil gue di sini?" Tanyanya saat beberapa waktu hening.

Cewek itu tersenyum miring, "Lo mau gak ikut kerja sama gue," ajaknya. Cowok di sampingnya menaikkan sebelah alisnya, "Kerja sama apa?" Tanyanya bingung.

"Buat ngancurin hidup mereka berdua, dengan cara itu lo bisa dapatin Kenza dan gue bisa balas dendam gue ke dia."

"Tapi mereka cerdik Sya, gak mungkin kita segampang itu buat hancurin hidup mereka," kata cowok itu.

Keisya tersenyum tipis, "Cowok kayak lo payah juga ya, cupu banget sih. Lo tenang aja gue punya cara," sahutnya bersedekap dada. Kemudian ia membisikan sesuatu ditelinga cowok itu.

Cowok itu tersenyum miring, "Tapi gue punya opsi kalo kita buat rencana ini akan berjalan lancar kalo kita melakukan sesuatu,"

"Sesuatu apa?" Tak lama laki-laki itu membisikkan sesuatu.

Keisya tertawa kecil. "Bagus juga, gimana kalo kita mulai rencana ini Minggu depan, artinya kita mulai masalah yang kecil dulu baru mulai masalah intinya." Jelasnya.

[][][🍃][][]

Satu Minggu kemudian, kini ke empat remaja Menengah Atas sedang duduk di kantin sekolah. Mereka tengah asik berbincang-bincang walaupun banyak yang tidak ikut berkumpul.

"Akbar kok gak ada kabar ya beberapa hari ini?" Tanya Angel yang sedang memakan baksonya.

"Zidan juga, jangan-jangan mereka di gondol gendruwo!" Gurau Zero tertawa kecil. Rakhen menatap datar, "Kegiatan basket di luar kota," jawab seadanya.

"Aifah sama Aisyah pindah di pondok ya, sedih banget gue," ucap Kenza kepada Angel sambil menyedot es tehnya.

"Iya nih sepi banget padahal kita udah enak-enakan bestoi sama dia," sahut Angel. Aifah dan Aisyah memang sudah pindah sekolah kemarin karena Ayahnya bertugas sebagai ustadz dan karena tugasnya di rolling alhasil Aifah dan Aisyah di masukkan ke pesantren.

"Tapi kalo misalnya Zidan sama Akbar latihan basket kenapa sampai berminggu-minggu?" Ucap Zero heran karena sahabat gesreknya itu sudah pergi satu Minggu yang lalu setelah latihan bela diri pertama bersama Kenza dan teman-temannya.

Kenza berkata, "Mungkin mereka butuh latihan yang lama," lalu melanjutkan makannya.

"Coba lo chat dia, tanyain kabarnya gue khawatir," Sahut Angel merasa tidak nyaman di hatinya.

Zero lantas membuka room chatnya untuk mengirim pesan kepada Zidan. Ia juga merasa ada yang janggal dengan kedua temannya, apalagi saat terakhir mereka bertemu sikap keduanya aneh.

Zidanjing

Lo dimana?

Di stasiun mau pulang, kenapa? Lo kangen gue ya, gue tau gue tuh ngangenin😂

KENZARA [ ENDING/REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang