Bagaimana Menghadapi Masalah

1.3K 248 45
                                    

Bagaimana cara menghadapi masalah?

Begini versi Mami Jessica yang harus ke sekolah setelah putrinya melakukan tindakan merusak fasilitas sekolah.

"Oh, tentu saja saya kaya raya, Bu."

"Lalu, jika Anda kaya raya, Anda mau apa?"

"Bayar kerusakan itu, dan jangan hukum anak saya!"

Sinb mengangkat dagunya sedikit angkuh, sementara Bu Sunny yang mendapatkan jawaban itu ternganga. Ini bukan kali pertama Sinb merusak fasilitas sekolah, dan bukan pertama kali juga bagi maminya itu akan mengganti tanpa neko-neko.

"Ibu sudah kenal saya, bukan?" tanya Jessica. "Butuh berapa? Saya akan menggantinya."

"Begini Bu Jessica," ujar Sunny. "Bukannya saya sok jual mahal, atau saya yang ribet. Tapi, saya ingin anak Ibu jera."

"Biar saya yang menghukum anak saya," kata Jessica dengan begitu yakin.

"Oh, tidak!" Sinb memekik. "Bu Sunny, mendingan saya dihukum sama Ibu aja."

Jessica dan Sunny menatap ke arah Sinb yang terlihat panik di sana. Padahal, maminya sudah datang untuk memberikan jaminan, tetapi entah kenapa si anak malah ingin dihukum oleh gurunya saja.

"Kenapa?" tanya Jessica.

"Ah, kalo sama Mami dihukumnya terlalu keras," aku Sinb merenggut.

"Mami cuma hukum kamu buat tidur bareng Mami doang, tuh," kata Jessica.

"Itu masalahnya, Sinb males tidur sama Mami."

"Maksud?" tanya Jessica sambil memicingkan matanya.

Sinb menelan ludah dengan susah payah.

Selanjutnya.

Bagaimana cara Mama Yuri menghadapi masalah putrinya. Dia sudah sampai di rumah sakit sekarang, menghampiri putrinya yang begitu baik bertanggung jawab

"Anak Ibu yang mulai, tuh!"

"Wah, kenapa nyalahin anak saya?"

"Jelas, lah! Anak Ibu yang nendang kemaluan anak saya sampe masuk rumah sakit!"

"Lemah!!!"

Sowon melotot kaget, dia dibuat hampir tersedak air ludahnya sendiri melihat bagaimana Sang mama menghadapi masalah tersebut. Jadi menyesal mengatakan bahwa ia sedang tertimpa masalah ke mamanya.

"Cuma ditendang kemaluannya doang sampe masuk rumah sakit," kata Yuri galak.

"Ya kamu pikirin saja, lah!" balas wanita itu tak mau kalah. "Kemaluan cowok itukan sensitif banget!"

"Nah, salahin tuh kemaluannya, suruh siapa sensitif, hah?"

"Halah, miskin kok belagu!"

Yuri menarik lengan baju panjangnya hingga ke siku. "Mau dibayar berapa? Butuh berapa, hah?"

"Bayar seluruh biaya rumah sakit anak saya!"

"Anda yang miskin!!!"

Sowon meraih kedua bahu mamanya sambil menarik Sang mama ke belakang saja, ia cengengesan karena malu melihat tingkah mamanya.

"T-tante, nanti, nanti Mama saya pasti bayar, kok," kata Sowon gelagapan.

"Gak usah sok baik, ya!" tunjuk si wanita pada Sowon.

"Heh!!!" Yuri ngegas dan menarik putrinya agar di belakang saja. "Udah dibaikin malah ngelunjak Anda, ya!"

"Bertumbuk, lah!"

Single ParentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang