Bermasalah

488 114 26
                                    

"Makasih udah datang, Pa."

"Iya, sama-sama."

Pelukan itu merenggang, Siwon mengusap pucuk kepala putrinya dengan penuh kasih sayang. Yuri sejak tadi berada di belakang mereka, bermain ponsel karena mendapatkan beberapa data yang harus ia urus setelah pulang dari perjalanan ini. Namanya juga wanita karir.

"Ma," panggil Sowon. "Mama kenapa main hape terus, sih? Ayo buruan masuk."

"Iya."

Yuri mematikan daya ponselnya dan menghampiri dua orang yang ia sayangi.

"Makasih karena udah meluangkan waktunya, ya," ungkap Yuri. "Aku sama Sowon masuk ke dalam sekarang."

"Papa hati-hati di jalan, ya," kata Sowon memberitahu.

Siwon tersenyum menanggapi perkataan putrinya, lalu ekor matanya bergerak melirik Yuri yang tengah berdiri sambil balas tersenyum.

"Jangan ngebut-ngebut," pesan Yuri. "Sowon, kamu masuk duluan, gih."

"Oke, Ma."

"Selamat tidur, Cantik!"

"Makasih ya, Papa!"

Sepeninggal Sowon dari hadapan mereka, Yuri menghampiri Siwon dan mengeluarkan beberapa lembar uang yang kemudian diterima oleh Siwon.

"Kalau kurang kamu bisa chat aku," kata Yuri.

"Kamu ini apa-apaan, sih?" tanya Siwon. "Saya datang karena Sowon anak saya, bukan untuk dibayar begini."

"Tetap aja, aku gak enak udah ngajak pergi ke resto yang mahal-mahal tadi."

"Gapapa, uang saya banyak di tabungan."

Yuri mengambil uangnya lagi. "Bagus kalo begitu, biar aku simpan uang ini dan buat belanja aja."

***

Pintu ruangan terbuka, pria bernama lengkap Choi Minho memasuki ruangan dengan membawa satu keranjang buah serta sebucket bunga cantik. Hanya saja, seseorang yang akan menerima semua itu kini sedang terlelap.

"Ini buat Yerin," ucap Minho.

"Terima kasih."

Minho mengangguk pelan, tidak beberapa lama pintu kembali terbuka dan mendatangkan seorang perempuan dengan langkah terburu-buru.

"Kamu kenapa buru-buru banget, sih?" tanya perempuan itu.

"Maaf, soalnya kalo menyangkut anak, saya gak bisa pelan-pelan," jelas Minho. "Sooyoung, perkenalkan dia calon istri saya, Seohyun. Dan Seohyun, ini Ibunya Yerin, Sooyoung."

"Sooyoung."

"Seohyun."

Mereka saling berjabatan tangan, tersenyum satu sama lain sebagai pertanda perkenalan. Minho menempati kursi yang berada di dekat ranjang rumah sakit itu, ia meraih tangan Yerin yang kemudian dikecup bagian punggungnya.

"Princess, jangan lama-lama sakitnya," ucap Minho. "Daddy gak suka ngeliat kamu kayak begini, lekas sembuh."

Sooyoung menghembuskan napas pendek. "Yerin keracunan."

"Apa?" Minho terkejut mendengarnya. "Keracunan apa?"

"Keong," jawab Sooyoung.

Single ParentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang