Fakta Mengejutkan

579 123 52
                                    

Para ibu kalau sudah bertemu, pasti heboh. Contohnya saja seperti kehebohan yang terjadi di kantin rumah sakit. Dikarenakan ruangan khusus untuk orang sakit, maka para ibu pergi ke kantin saja. Kebetulan jam makan siang, jadi mereka meninggalkan pekerjaan demi menjenguk keadaan Yerin putrinya Sooyoung.

"Anak lo makan apa, sih?" tanya Taeyeon. "Sampe separah ini, heran."

Sooyoung menggeleng. "Gue gak tahu dia makan apa, soalnya anak gue pemakan segala."

"Soo, anak lo kayaknya keracunan." ujar Yoona.

"Lah?"

"Kenapa?"

"Yoona, dari tadi lo ke mana aja?" Yuri bertanya. "Gue tanya, tadi lo ke mana aja, hah?"

"Duduk," jawab Yoona.

"Plis, lo udah punya anak satu, Na," ucap Taeyeon berusaha untuk sabar. "Jadi, tolong otaknya gunakan dengan baik dan benar, ya."

"Pusing perut gue," keluh Sooyoung sambil mengusap perutnya.

"Yerin kayaknya deket banget sama Daddynya," ujar Tiffany. "Sampe ditinggal lo kayak biasa aja."

"Yah," ucap Sooyoung sambil mengangguk. "Lumayan deket, sih. Soalnya Minho manjain Yerin banget, jadi gimana Yerin gak nyaman, coba."

"Heem, kalo sama ayahnya anak-anak pasti pada dimanjain," celetuk Yoona. "Kak Jess, Sinb juga sama kayak anak-anak kita, gak?"

Yuri menggaruk rambutnya yang tidak gatal, Taeyeon memasang wajah pasrah, Sooyoung mengerjap beberapa kali, serta Tiffany yang berdehem. Yoona melirik semua orang yang berperilaku seolah perkataannya salah.

"Canda lo gelap, Na," kata Jessica sambil menaruh ponselnya. "Suami gue meninggal sejak Sinb kecil."

"Astaga!" Yoona menepuk-nepuk mulutnya. "Iya, kenapa gue harus lupa, sih! Kak Jess, gue gak maksud apa-apa, kok."

"Ah, tenang aja," balas Jessica sambil tertawa.

"Jess?"

"Sicca?"

"Jessica?"

"Kak?"

Tawa itu terhenti, Jessica menatap semua orang bingung. Padahal hanya tertawa, tetapi entah mengapa mereka terlihat terkejut.

"Lo ketawa barusan?" tanya Taeyeon.

"Kenapa?" Jessica balik nanya. "Ah, iya gue paham. Gue lagi menyesuaikan diri, biar sama kayak kalian."

Barulah mereka menghela napas lega, karena ternyata Jessica masih sehat. Seperti yang diketahui, Jessica itu tipikal perempuan yang pendiam, dingin, serta jarang tertawa. Tapi sekalinya dia tertawa seperti tadi, berhasil mengejutkan semua teman dekatnya.

"Ini kenapa Kak Fanny sama Kak Sicca duduknya jauhan?" tanya Yoona. "Biasanya kalian dempetan."

Tiffany tertawa sambil menepuk lengan Yoona. "Noh, Yuri udah ngambil tempat gue."

Jessica mendorong Yuri. "Minggir lo, item!"

Yuri ternistakan, tetapi dengan sabar  ia menerima. Wajah penuh kepasrahan itu nampak jelas, sebelah tangannya bergerak menggaruk bagian leher.

"Kulit gue udah baikan, nih!" Yuri memamerkan. "Belum tahu gue perawatan pake tepung segitiga pengaman."

"Wih!!!" Yoona bertepuk tangan. "Kak Yuri makin lembut aja, tapi kenapa gak putih-putih, ya?"

"Yoona kalo ngomong emang suka nyakitin, Kak," sahut Sooyoung. "Tabahkan hati lo, Kak."

"Sabar~" ucap Jessica sambil mengusap lengan Yuri. "Sabar, ini bukan ujian."

Single ParentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang