Jemputan Masal

482 120 29
                                    

Deretan mobil hitam mengkilat terpakir sempurna di salah satu Sekolah Menengah Atas. Tentu saja mobil tersebut milik para ibu tunggal yang telah bersiap menjemput anak-anak mereka.

Di posisi paling awal ada Mama Yuri dengan kacamata hitam khas miliknya, ia berdiri menyandar pada mobil hitamnya. Sesekali ia mengibaskan telapak tangan di depan wajah karena terik mentari yang menyorot tajam.

Di sebelah Yuri, ada Mommy Sooyoung yang berdiri dengan dua bodyguard yang memayungi dirinya. Payung hitam yang membuat gerah, tetapi Mommy Sooyoung harus tahan demi anaknya.

Di sebelah sana ada Mimom Taeyeon dengan mobilnya juga, ia mengemut permen lolipop sambil sesekali melirik jam tangan yang melingkar di lengan kirinya. Memastikan, karena sudah lama juga dia berdiri di sana.

Terakhir, ada Mimih Tiffany yang sedang fokus membaca sebuah majalah. Sambil menyandar pada mobil hitam mengkilatnya, Mimih Tiffany beberapa kali membuka lembaran baru sambil manggut-manggut memahami setiap isi majalah tersebut.

Bel pertanda pulang berbunyi, para siswa berhamburan dan empat mobil serta pemiliknya itu menjadi pusat perhatian saat ini. Bagaimana pun, tampilan awet muda para pemilik mobil jelas membuat mereka terkagum sekaligus tidak habis pikir.

Angin berhembus dengan cukup kencang, membuat rambut para ibu tunggal itu terkibas-kibas dengan penuh pesona. Jelas penuh pesona, yang sedang diterpa angin itukan para ibu hits di komplek Tongdari.

"Mommy, ngapain di sini? Yerin itukan dijemput sama Daddy!"

Sooyoung membuka mulutnya kaget. "What?"

"Ish, Mommy pikun banget, deh!"

Sooyoung tertangkap pikun sekarang, dia benar-benar malu karena menjadi bahan tertawaan teman-teman. Tidak beberapa lama sebuah mobil tiba, Yerin berbinar saat mengenali betul siapa pemilik mobil itu.

"M-mommy, Mommy ke sini karena mau memastikan aja, sih!" Sooyoung beralasan. "Kalau begitu, Mommy pulang."

Yerin memicingkan matanya. "Mommy cemburu, ya? Takut Daddy beneran nikah lagi, ya?"

"Dih, enggak!" Sooyoung mendelik ke arah Minho. "Udahlah, yah. Mommy pulang duluan."

"Hati-hati di jalan, Mom," pesan Yerin sambil melambaikan tangannya antusias.

Eunha dan Yuju datang bersamaan dengan lesu, mereka itukan memiliki tujuan hari ini. Akan tetapi, ibu sudah menjemput dan  memaksa mereka untuk tidak pergi memenuhi keinginan. Nasib yang kurang baik sedang menimpa mereka hari ini, bersamaan pula.

"Ayo pulang!" ajak Taeyeon kepada Eunha. "Mimom udah siapin camilan yang banyak di rumah."

"Okay!!!" pekik Eunha bersemangat. "Kalo begini makin semangat pulang, deh!"

Tiffany mengernyit, apakah dia harus mengikuti trik Taeyeon untuk membujuk putrinya juga?

"Pokoknya, nih," kata Taeyeon. "Kamu boleh makan apapun sepuasnya hari ini."

"Huwaaaa! Mimom emang yang terbaik, Eunha makin sayang~" ungkap Eunha sambil memeluk Taeyeon dengan sangat bahagia. "Sering-sering kayak begini, Mom."

Taeyeon mengusap surai Eunha dengan penuh kasih sayang, gadis itu jelas menikmati usapan mimom nya yang teramat sangat lembut. Usapan ibu itukan tidak ada duanya, dijamin menenangkan.

"Katanya Mimih mau jemput ke kelas, pembohong!"

"Mimih udah siapin camilan di rumah," ujar Tiffany.

"Ish, Yuju maunya pergi kerja kelompok, bukan camilan!" Yuju bersikeras.

Single ParentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang