pagi hari arcell sudah merasa lebih enakan,keringat di tubuhnya sudah mulai keluar
pertama tama yang ia rasakan adalah sesuatu yang basah menempel di dahinya,rupanya sebuah kain kompres untuk menurunkan demamnya,lalu ia merasakan berat di pinggangnya seperti dililit oleh tangan besar
siapa lagi kalau bukan galen pelakunya
arcell menoleh dan mendapati galen memeluknya dari belakang sambil telanjang dada
"HAH!"teriaknya membuat galen terbangun"APA..ADA APA"
"kenapa kau ada disini"
"menjagamu"
"singkirkan tanganmu!"arcell membuang tangan galen dari pinggangnya
"kau mau kemana"
"bukan urusanmu"
"tidak bisa,kau kan masih sakit"
"aku sudah sehat!"
"kalau begitu tetaplah disini"galen menarik tangan arcell agar kembali tidur lalu memeluknya erat erat
"hei lepaskan!"
"tetaplah seperti ini,aku baru tidur jam 4 pagi"
"siapa yang suruh"
galen mengangkat kepalanya agar bisa melihat wajah arcell yang membelakanginya
"ini semua juga karena kau""aku tidak menyuruhmu begadang jadi bukan salahku"
"baiklah..ini salahku"
hening..galen sibuk menikmati momen dimana ia bisa memeluk arcell dengan tenang tanpa nafsu gilanya,walaupun terbesit pikiran kotor untuk melakukannya dengan arcell tetapi ia bisa menahan karena ia sangat suka ketika arcell tidak menolak perlakuannya,jangan sampai ia merusak itu hanya karena nafsu
"aku kepanasan,pergilah"
akhirnya galen melepas pelukannya pada arcell,ia tidak mau membuat arcell risih padanya
"bagaimana reysha mengijinkanmu tidur disini"
"dia tidak ada"
"maksudmu?"
"douglas membawanya"
"HAH?!"
"jangan panik,douglas tau batasan kok"
"tapi sama saja aku tidak akan membiarkan reysha me.."
"cell..mereka sudah dewasa,jika mereka ingin mereka akan melakukannya"
"tapi.."
"percaya padaku,douglas tidak brengsek dalam hal percintaan walaupun tampangnya seperti lelaki 100 ribuan di pasar"
"semoga ucapanmu benar"
*****
setelah mandi,arcell turun ke bawah dan melihat galen sedang memasak di dapur,dari belakang arcell bisa melihat bagaimana lincahnya galen memegang peralatan masak
"apa yang kau masak"
arcell menarik kursi lalu duduk disana sambil melihat galen memasak
"memangnya kau mau apa"
"nasi goreng"
galen melipat bibirnya kedalam,berpikir sebentar lalu mengangguk
"oke"
ia berjalan ke meja makan yang ada didepan arcell,membuka kantung belanjaan lalu mengeluarkan sebuah bumbu nasi goreng instan
"berani apa jika masakanku enak kali ini"

KAMU SEDANG MEMBACA
wild(18+)
Fantastikarcell,seorang bartender di club yang hidupnya pas pasan harus melayani teman bosnya yang gila seks dan yang lebih mengerikannya ternyata lelaki bernama galen itu terobsesi dengannya hingga ia terpaksa memenuhi nafsu galen demi uang....