twenty nine

7.6K 487 6
                                    

"i want to feel you"

arcell menunduk
"maaf saya tidak bisa"

"kenapa?bukankah kau juga bisa melayani seks?"

"aku hanya bartender disini"

carlos tersenyum miring sambil memutar korek di tangan kirinya

"tidak usah berbohong,aku tau semua bartender disini--"

"tapi aku tidak seperti itu,dan mohon jangan berpikir jika semua bartender menerima job seperti itu"kata arcell lalu berjalan meninggalkan carlos sendirian

carlos menghembuskan nafasnya kasar "dasar jalang sialan".

arcell menghampiri bryan yang sedang menata kembali botol botol minuman kedalam rak

"kenapa wajahmu seperti itu"hanya melihat wajah arcell sekilas ia bisa tau apa yang sedang terjadi

"lupakan,kau layani pria disana aku yang akan menata ini"

bryan menoleh ke pria yang arcell maksud
"dia yang mengganggumu?"
bryan kembali menatap arcell dan ia mengangguk
"dia adalah pelanggan baru,selama kau cuti ia sering datang kesini"

"iya kah?"

bryan mengangguk
"dan katanya ia adalah teman dre"

"ohh"

"tetapi aku tidak percaya jika mereka berteman karena selama aku mengantar minuman ke ruangan dre keduanya terlihat sering berdebat"

"hmm"

"apa menurutmu dia pacar dre?"

"entahlah,jangan membahasnya"

"baiklah aku akan kesana,lakukan dengan baik"bryan menepuk pundak arcell lalu berjalan ke meja bar

*****

galen menghentikan mobilnya di parkiran club tempat bekerja arcell,ia sudah berada disini sejak satu jam yang lalu demi menunggu arcell karena ia mendpaat firasat buruk

ia melirik jam tangannya
'setengah jam lagi'

batinnya,mengingat jam pulang kerja arcell

ia sengaja tidak masuk ke dalam club karena ia tidak ingin membuat keributan,ia juga tidak tau apakah dre masih memblacklistnya atau tidak,jadi ia memilih menunggu diluar

drrt drrt

ia mengambil ponselnya yang bergetar,sebuah nomor tak dikenal menelfon

galen tak peduli lalu melempar ponselnya ke jok disebelahnya tetapi nomor itu terus menelfonnya hingga 3 kali

karena ia penasaran dan takut jika itu adalah telfon darurat akhirnya galen mengangkatnya

"hallo?"

"akhirnya kau mengangkat telfonku"

tunggu,galen mengenal suara ini

"katakan apa maumu"

kata galen to the point,ia tidak mau bertele tele menanyakan siapa penelfonnya karena ia sudah memiliki satu target

"aku hanya ingin mengatakan jika kekasihmu sangat tampan"

galen hanya diam mencoba tidak terpancing kedalam ucapan carlos

ya,carlos lah penelfonnya

wild(18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang