Haaaii guuuysssss cintaku.
Maaaaap lagiii baru nongol
Masih ada yang nungguin gak yaaa
Komen 20 deeh dabel up kalo ada yang mau komen
Yaudah selamat membacaa^^
Beberapa minggu kemudian
Makin hari permintaan kana yang disebabkan ngidamnya membuat mew harus ekstra sabar, bahkan saat penting mew dikantor mewpun harus membatalkannya karna kana menyuruhnya pulang, jika tidak mew diancam dia akan pergi kerumah bunda.
Ancaman kana tidak bisa mew anggap sepele, bahkan seperti saat ini, kana benar pergi karna mew tak pulang, kana memesan taksi dan pergi dengan kopernya, hal itu dilaporkan oleh gun teman kana, mew tak habis pikir ia lansung pergi mengejar taksi kana yang diberi tahu gun nomor plat mobilnya, mew menghentikan taksi itu ditepi jalan lalu keluar dari mobilnya, dan lansung membuka paksa pintu belakang taksi dan benar disitu ada kana yang enggan menatapnya sambil memeluk erat sebuah boneka.
"sayang...." panggil mew namun kana masih enggan menatapnya.
"pergi! Ngapai phi kesini, sana pergi biarin kana pulang kerumah bunda, bunda sayang sama kana!" kana meninggikan suaranya.
Mew menghela nafasnya.
"kana sayaang... Maafin phi yaa, phi nyesel tadi masih dikantor"
Kana hanya diam tidak membalas, mew menahan emosinya, ditepi jalan dan didekat orang lain kana membuatnya lelah, tanpa menunggu kana lagi mew menarik kana tidak keras namun itu membuat kana kaget dan lansung keluar dari mobil karna tarikan mew, kana hanya memberontak agar bisa melepaskan tangannya digenggaman mew, namun mew sepertinya menggenggam erat tangannya dan membawa kana masuk kemobilnya.
Sebelum itu mew sudah membayar taksi yang kana tumpangi tadi.
sekarang mobil mereka sudah melaju pelan, kana yang berada disamping mew hanya menghadap kejalan tak mau membuka suara, kana sendiri bahkan tak sadar jika dia sudah keras kepala, kana hanya mengikuti keinginannya yang berasal dari bayinya, ia tidak sadar jika itu menyusahkan mew, kana merasa ia hanya meminta sesuatu yang tidak sulit.
Masih dalam keheningan mew melirik kearah kana kemudian menghela nafasnya lagi.
"sayang.. Maafkan phii naa," ucap mew tersenyum kearah istrinya. Dan lagi hanya dibalas angin.
"kana sayaangnyaa phi" panggil mew lagi.
Kana mendengar itu menatap mew, kemudian bibirnya melengkung kebawah dengan mata yang sudah memerah.
"ke na pa.. , jemput kana Hiks.. Sana dikantor aja.. Disana kan ada sekretarisnya phi yang cantik dari pada kana hiks" ucap kana menagis.
Mew bingung, kenapa kana malah membahas sekretarisnya, memang benar mew sering bersama sekretarisnya namun mew sama sekali tidak memiliki perasaan dan selalu menghindari sekretarisnya si mind, kecuali disaat bekerja.
"sekretaris?, apa kamu pikir phi dikantor hanya ingin bersama dia hmm?" ucap mew lembut tanganya refleks menghapus air mata istrinya yang dari tadi tak henti turun.
"hiks.. Iyaa, gun bilang kalau phi dikantor sekretaris phi sering deket deket phi dan pengang pegang hiks.. , aku gak sukaa hiks aku mara~uhuk! Uhuk!"
Mew menepikan mobilnya segera.
"yaampun sayang ini minum dulu" mew membuka dan memberikan minum yang ada dimobil pada istrinya.
"sayaang phi gak pernah ngapa ngapain sama diaa, phi bahkan sudah marah padanya karna selalu mendekati phi, maafin phii naa, phi bakal jauh jauh sama diaa" ucap mew membawa kana duduk dipangkuannya.
Bukannya berhenti menangis kana malah mengencangkan tangisannya, membenamkan kepalanya diceruk leher mew, mew mengusap lembut rambut belakang kana.
"huaa maafin kana, kana pikir phi juga suka sama dia, kana gamau ditinggal"tangis kana.
" sudah cup cuup, istrinya phi kok nangis terus udah ya sayang, nanti dedeknya juga nangis denger mominya nangis"ucap mew masih mengelus rambut kesayangannya.
Mendengar itu kana melepaskan pelukannya menghentikan tangisannya namun isakannya masih terdengar. Kana menatap perutnya yang sedikit membuncit itu lalu mengusapnya.
"hiks.. Dedek gak boleh nangis, momi udah gak nangis hiks, phi tadi dedeknya kejepit yaa"tanya kana menatap mew dengan tatapan polos tapi masih terisak.
" hahaha engggak sayang, dedeknya masih kecil diperut kamu, mungkin beberapa bulan lagi baru kamu gak bisa gendong depan lagi" ucap mew menoel hidung kana.
Difikiran mew Setelah hamil kana menjadi sangat keras kepala dan susah diatur, bila mew sedikit tegas yang ada kana mengangis dan mengurung diri, mew harus selalu menjaga mulutnya dan berfikir dahulu sebelum berbuat pada istrinya, karna semenjak hamil kana sangat sangat sensitif.
Namun walau begitu, semenjak hamil kana juga menjadi semakin menggemaskan dan manja pada mew dan mew menyukai jika kana manja padanya, melihat kana manja itu sangat maniis pikir mew.
"berarti kana boleh peluk lagi dong" ucapnya lansung memeluk mew erat, membenamkan kepalanya diceruk mew, menghirup wangi mew dalam dalam, kana menyukainya.
Masih dalam keadaan berpelukan satu tangan mew beralih kekemudi dan satu tangannya pengusap kepala kana agar istrinya tidur, karna biasanya setelah menangis kana akan tertidur, entahlah sejak hamil sifat kana selalu menjadi kejutan bagi mew dan itupun juga yang membuatnya merasa istimewa dapat melewati semua itu. Kemudian mew melajukan mobinya pelan menuju rumah.
Sampai dirumah mew menggendong kana kekamar, istrinya itu sudah tidur pulas padahal hari baru pukul dua, mew menidurkan kana hati hati kemudian menyibakkan baju kana menampakkan perut yang sudah agak buncit itu.
Cupp!
Mew mengecup lalu menusap sayang perut istrinya, sebenarnya mew masih belum terbiasa jika dirinya akan menjadi seorang ayah, kadang saat lelah dikantor mew memikirkan masa depannya bersama keluarga kecilnya, dan mew selalu tertawa sendiri membayangkan itu dan itu adalah penyemangatnya bekerja untuk kana dan calon anaknya.
Mew merasa sangat bahagia dengan semua kejutan ini, dan semua berasal dari istrinya yang manis ini, yang tengah tidur dengan mulut yang lucu. Mew mengecup bi ir itu berkali kali.
Brsmbng.....
Votee dan komeeen yaaa
Banyak komen bakal dabel Upppp!Maap typooo
KAMU SEDANG MEMBACA
sayang kana
Truyện NgắnKetika 2 sahabat berjanji semasa sekolah menengah atas Tania:"nanti kalau kita udah menikah dan punya anak, kita harus jodohin mereka". ucap tania tiduran di atap sekolah sambil menatap langit Jelisa: "iyaa pokoknya harus kita jodohin mereka,walaup...