Sayang 25

2.1K 180 17
                                    

"kana.." lirih mew lalu memegang tangan mind yang berada dibahunya, tubuhnya tersa panas matanya sayu, bahkan kepalanya sakit karna menahan hasratnya.

Mew memicingkan matanya berkali kali agar ia tak salah bahwa orang yang didepannya saat ini adalah istrinya. Sesekali mew menggeleng gelengkan kepalanya yang terasa berat.

"k-kau mind, apa yang kau lakukan." ujar mew meneliti wajah mind.

Mind terkekeh, " kau benar pak mew, ini aku,mind," ucap mind, tangannya lalu berpindah mengelus rahang mew. "bapak butuh bantuan?" tanyanya diiringi dengan tawa kecil.

Mew dengan keras mendorong tubuh mind dari hadapannya membuat mind terjatuh dan terduduk dilantai.

Mind meringis kesakitan, namun ia kembali melihat mew yang lemas dikursinya dengan wajah marah, " Kau-," geramnya lalu berdiri. "aku sudah lama mengagumi pak mew, aku telah lama menyukaimu, dan bapak pun harus menjadi milikku." tekan mind lalu mengukung mew dikursinya.

Diruangan off.

"berkas ini sudah selesai, dan mew hanya tinggal menandatanganinya." kata off tersenyum dengan hasil kerjanya.

Tok tok.

Pintu ruangan off diketuk, ia sudah siapa yang datang, sangat tercium dari bau masakan dari luar ruangannya.

Ceklek.

Dilihatnya pintu terbuka laku menyembul kepala seseorang "selamag siang" riang orang tersebut laku masuk kedalam dan mendekati off, membuat off terkekeh.

"siang juga istriku" sahut off lalu berdiri, mengecup kening istrinya gun.

Gun tersenyum lalu meletakkan bekal yang ia bawa, "papi bukankah sekarang jam istirahat?" tanya gun.

"iya sih, tapi phi sedang mengejarkan surat keindonesia, tapi ini sudah selesai hanya tinggal tanda tanganny mew saja" ucap off menjelaskan.

Gun mengangguk, "hmm kalau begitu papi mau makan sekarang?" tanya gun.

"bagaimana kalau baby temani phi keruangan mew untuk menandatangani surat ini, agar pekerjaan phi selesai jadi bisa makan dengan tenang" kata off dan gun mengangguk menyetujuinya.

"hmm baiklah ayo"

Off dan gun berjalan keruangan mew untuk meminta tanda tangan mew. Sampai didepan pintu ruangan mew saat off hendak masuk gun menahan tangannya.

"iss papi ketuk dulu, gak sopan tau." celoteh gun, off menghela napasnya.

"iya buk istri" ucap off lalu mengetuk pintu kantor mew.

Namun tidak ada jawaban, off bingung kenapa tidak ada sahutan mew dari dalam, tapi biasanya dia hanya masuk begitu saja karna mereka sudah seperti saudara itu kata mew.

Off melihat pada gun, "lihat baby tidak ada jawaban, kita masuk aja, biasanya phi masuk aja kok" kata off sedangkan gun mengangguk saja.

Ceklek.

"Mew ap-" ucapan off terhenti setelah pintu terbuka sempurna, ia terkejut dengan apa yang ada didepannya begitu halnya dengan gun sama kagetnya.

Off segera mendekati mew dan menarik tubuh mind, "apa yang kau lakukan brengsek" teriak off pada mind yang sudah jatuh untuk kedua kalinya.

Off melihat pada mew, dan off lansung tau apa yang terjadi dengan sahabatnya, karna jelas racauan dari mew bahwa ia berada dalam pengaruh obat peransang.

"KAU." geram off pada mind yang terduduk dilantai yang menatapnya."aku sudah curiga padamu sejak lama, kalau kau pasti tertarik pada mew." ucap off lalu kembali menatap mew lalu mendekat pada mew.

Off membangunkan mew, lalu merangkul bahu mew agar berdiri. Dan mind pun ikut berdiri, "tunggu pak mew itu melikku" teriak mind berusaha menggapai off dan mew namun pergerakannya lansung ditahan oleh gun, off lalu membawa mew dan memapahnya kekamar mandi.

"Lepas!" mind masih memberontak.

"kau diamlah jalang, apa kau tidak punya akal ha dengan merusah hubungan orang lain, aku yakin kau pasti sudah gila" ucap gun.

Mind berteriak, "ya aku memang sudah gila, dan itu karna pak mew, aku mencintainya!" tekannya lagi.

Sedangkan off setepah tiba dikamar mandi, lalu mengguyur mew dengan air dingin, ia tak takut dengan apa yang ia lakukan dengan mengguyur pemilik perusahaan terbesar, yang jelas bagi off sekarang sahabatnya tidak baik baik saja.

Setelah lima menit dibawah shower mew mulai sadar, lalu melihat kedepannya disitu ada off yang menatapnya dengan khawatir. Off yang merasa pengaruh obat itu sudah hilang mematikan showernya lalu kembali merangkul mew.

"off terimakasih sudah menyelamatkan ku dan pernikahanku." ucap mew.

Off mengangguk sambil memapah mew kekamar yabg tersedia didalam kantor ruangan mew lalu mengambil pakaiannya. "tidak perlu berterima kasih, kau bahkan lebih sering menolongku, sekarang ganti lah pakaianmu mew." ucap off lalu menunggu mew di luar kamar.

Setelah selesai mew keluar dari kamar dan off sudah menunggunya disitu. "apa kau bisa berjalan mew?" tanya off, mew tersenyum lalu mengangguk, "yaa aku bisa sekarang kepalaku sudah segar ayo kita keruangan kerja ku" lalu mereka pergi ketempat kerja mew tadi.

Sampai diruangan kerja mew disitu masih ada mind yang terduduk dan gun yabg menahannya.
Mind lalu melihat kearah mew lalu segera berdiri.

"pak mew" katanya.

Off yang mendengar itu geram, "kau jalang sialan, kenapa kamu melakukan ini pada mew, sangat tidak tau diri, mew apa yang harus ku lakukan padanya?"tanya off yang menahan amarahnya untuk tidak mengamukki mind.

Mew diam lalu berkata," apa maksudmu melakukan ini mind, saya tidak percaya kamu akan melakukan hal selicik itu dan mulai besok kamu tidak perlu kekantor lagi kamu saya pecat mind" mind menggeleng kuat.

"Tidak, tidak pak, saya melakukan ini karna saya mencintai bapak" kekehnya membuat gun kesal.

"apa kau tidak bisa menemukan orang lain selain pak mew!" kesal gun.

Mind masih berusaha lepas dari gun namun tidak bisa "lepaas!" ucapnya."pak mew saya mencintaimu pak, bapak harus sama saya saya lebih baik dari pada istri bapak itu" ucapnya dengan memberontak.

Mew mendengar istrinya direndahkan mulai gerah dengan tingkah mind "jangan kau banding bandingkan dirimu dengan istri saya, dan kau ingat ini saya tidak mencintai mu karna saya sudah memiliki istri yang sempurna dan sebentar lagi akan melahirkan anak saya" ucap mew sedikit berteriak.

Mind masih tidak terima "tidaak!. Bapak itu milik sayaa!" teriaknya lalu terisak."bapak harus tanggung jawab atas perasaan saya, saya mencintai bapak hiks,bapak milik saya" lanturnya dengan terisak namun mereka tidak merasa kasihan.

"Kau sudah kehilangan akal ha, kau tau pak mew sudah menikah" kali ini off berucap lagi.

"benar hiks, aku sudah kehilangan akal, aku gila" isaknya. "aku gila karnamu pak mew" kekehnya.

Mew kembali berucap, "tidak kau bukan mencintai saya, kau hanya terobsesi dengan diri saya."tekan mew.

"mew aku harus membawanya kerumah sakit jiwa" saran off yang kesal.

Brsmbung

Hai haii guyys lanjut lagi niih.
Yang bilang jangan hot hot sama mind udah dikabulin😂 soalnya author juga gak snggup wkwkwk.
Maap ngegantung yaa gees sorri kalau typooo.
Sampai jumpa..

sayang kana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang