22 // Epilogue

4.2K 144 0
                                    

"Kau tau tidak? Selama ini aku bermimpi aneh sekali." kataku memulai cerita.

"Tidak. Kamu tidak pernah bercerita padaku kalau kamu bermimpi aneh." jawab Rafa sembari membelai lembut rambut panjangku.

"Mau aku ceritain?"

"Tentu."

"Dalam mimpiku, aku melihat sebuah mobil tengah berjalan dengan cepat. Dan di waktu yang sama, sebuah truk juga tengah berkendara dari arah berlawanan. Dan kamu tau apa yang terjadi?" jeda, "Mereka tabrakan."

"Anna--"

"Jangan memotongku! Lalu ketika tabrakan itu berlangsung, aku melihat, diriku keluar melompat dari mobil! Sungguh aneh bukan?"

"Anna."

"Aku takut. Mimpi itu terus datang di setiap tidurku. Aku takut itu kenyataan."

"Sesungguhnya Anna,"

"Iya?"

"Itu adalah kenyataan. Kecelakaan itu, tabrakan itu, semuanya nyata. Dan apa yang kamu katakan itu benar. Kamu melompar keluar mobil, dan mobilmu meledak."

Aku menutup mulutku, memandang Rafa dengan tatapan tak percaya. Air mataku mulai bergelinang, entah mengapa. Rasanya aneh ketika mendengar itu nyata.

"Kamu amnesia karena kecelakaan itu." ujar Rafa.

Aku hanya bisa megap-megap, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan. Air mataku jatuh menyebrangi pipiku. Tidak mungkin. Kecelakaan dalam mimpiku itu tidak mungkin terjadi.

"Tidak mungkin." elakku.

Rafa memelukku erat. Sekejap aku menegang sekejap kemudian aku merileks. "Tapi sekarang kamu baik-baik aja Anna. Tenang, aku ada di sini. Aku akan menjagamu, melindungimu, dan aku tidak akan membiarkanmu kehilangan ingatan lagi. Itu menyakitkanku."

"Rafa, aku... aku tidak tau kalau--"

"Tidak perlu dibahas! Sekarang, kamu sudah tidak perlu bersedih. Tidak usah dipikirkan mengenai kecelakaan itu. Yang harus kamu pikirkan adalah, pertunangan kita yang akan berlangsung dua minggu lagi."

"Kamu benar. Aku harus bahagia, karena aku ingat, kita akan bertunangan."

Dan, aku berhenti menangis dan menghapus air mata yang ada di pipiku. Aku tidak ingin mengingat tentang kecelakaan itu. Aku tidak mau mengungkit masalah amnesiaku. Aku hanya ingin, Rafa selalu di sampingku.

Tentu saja, aku akan bertunangan dengan Rafa. Aku berharap, semoga kita hidup bahagia selamanya, bersama.

***

TAMAT.

Who am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang