14

3.1K 164 0
                                    

Begitu aku masuk, ternyata Mama sudah membuatkan minuman berwarna orange. Kata Mama itu sirup rasa jeruk yang biasa aku suguhkan kepada teman-temanku itu.

"Raf, jadi mereka siapa?" bisikku disamping Rafa.

"Nah, guys, gue rasa kalian harus reintroduce deh," kata Rafa kepada mereka semua.

"Gue Vio," ujar lelaki yang ternyata bernama Vio.

"Gue Tia," ujar perempuan yang tadi ku bilang cantik.

"Gue Samuel," ucap lelaki yang tadi berdehem di depan pintu.

"Annabel, selamat ulang tahun ya!"

"Makasih Tia,"

"Selamat ulang tahun, Nabel!"

"Aww Samuel, that's cute. Thank you,"

"Happy birthday my sistaaa!"

"Viooo makasih abaaaangg!!"

"Happy birthday honey!"

"Makasih sayang,"

"Akh!"

Sebuah ingatan membuat kepalaku kembali berdenyut nyeri. Kali ini bayangan mereka berempat melintas di kepalaku.

"Anna, kamu gak apa-apa honey?" suara Rafa terdengar sangat khawatir.

"Kepala aku sakit," ucapku lirih.

"Obat kamu mana?" ucapnya panik.

"Eh, Anna! Kenapa dengan Anna, Rafa?" kata Mama lebih panik.

"Kepalanya sakit, obat dia mana tante?"

"Oh,"-Mama mengambil kantung plastik dan memberinya ke Rafa-"nih!"

"Kamu harus minum obat ini, biar sakitnya ilang!"

Aku pun meminumnya. Beberapa detik kemudian, sakit di kepalaku mereda hingga akhirnya hilang.

"Makasih," kataku sambil tersenyum.

"Anytime. Sekarang, kamu mau cerita? Apa yang kamu pikirin?" tanya Rafa dengan baik-baik.

"Aku, kebayang kalian lagi ngucapin selamat ulang tahun buat aku. Aku kenal Tia, Samuel, dan abang?" ucapku, mengernyit bingung dibagian abang.

"Lo inget gue, Na? Gue yang lu panggil abang!" pekik Vio dengan semangat.

"Nabel inget gue? Akhirnya, Samuel teringat," kata Samuel bahagia.

"Gue Tia. Lo inget? Horeeeeee!!" pekik Tia gak kalah semangat dan heboh.

Aku hanya meresponnya dengan senyuman dan tertawa.

Kini aku sungguh ingat, kalo benar memang mereka adalah teman-temanku selama ini. Mereka yang selalu ada disekitar ku.

==========

Who am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang