Setelah Rafa pulang, Mama mengajakku ke sebuah ruangan di lantai dua.
Aku tertegun melihat ruangan ini. Ruangan ini luas. Ada sebuah kasur besar, ada meja belajar lengkap dengan komputernya. Kasurnya menghadap langsung ke jendela besar yang memperlihatkan pemandangan kota.
Apa ini ruangan ku?
"Nah, Anna. Ini kamar kamu. Kamu ingat?" ucap Mama sambil menyuruhku masuk.
"Aku, belum ingat sama ruangan ini. Tapi aku suka sekali. Apalagi jendela besar sampai langit-langit itu. Jika aku tidur, aku bisa melihat bintang langsung." ucapku yang sangat terkagum-kagum dengan ruangan ini.
"Ya udah. Lebih baik kamu sekarang istirahat, tidur. Besok pagi, Mama akan membuatkanmu sarapan kesukaanmu,"
"Baik, Ma."
Lalu Mama mencium keningku sambil mengucapkan "Selamat malam"
Aku melepas sepatuku dan menaruhnya di tempat yang banyak sepatunya.
Aku duduk di tepi kasur empuk ini dan memandang keluar jendela. Pandangan rumah-rumah terlihat jelas dari sini.
Aku jadi teringat Rafa.
Rasanya ada yang hilang bila Rafa tidak ada di dekatku. Kira-kira, rumah Rafa dimana ya? Dia sedang apa sekarang?
Katanya, besok dia akan kesini lagi. Aku harus tidur. Supaya bisa bertemu dengan Rafa besok pagi.
==========
KAMU SEDANG MEMBACA
Who am I?
Short StoryAnnabel Apenlaide - Annabel terbangun di ruangan putih dalam keadaan tidak tau apa-apa. Rafanda Anthadino - Rafanda kekasih Annabel yang berusaha menutupi kejadian yang menurutnya tak perlu diungkapkan. Apa Annabel tau, kejadian sebelum dia berada d...