Aku sudah belajar cara menelpon menggunakan hp. Aku juga sudah menelpon Rafa. Katanya dia akan datang jam tiga sore.
Kenapa jam tiga sore kalo pagi bisa?
Sekarang jam tiga kurang lima menit, aku sedang menunggu Rafa sambil duduk memandang pintu.
"Assalamu'alaikum,"
Aku langsung bangkit dan membuka pintu. Entah kenapa aku yakin itu Rafa. Dengan semangat aku membuka pintu.
"Waalaikum salam," aku menjawab salamnya begitu pintu terbuka lebar.
Aku terperangah kaget begitu mendapati tiga orang ditambah Rafa sedang menyeringai yang aku tidak mengerti artinya.
"Hai, Annabel!" sapa mereka serempak.
Aku tersenyum kikuk dan membalas sapaannya tanpa suara.
"Hai, Anna!" sapa Rafa lalu mengecup keningku sekilas.
"Hai, Rafa. Mereka siapa?" tanyaku kepada Rafa, dengan suara pelan.
"Akan aku ceritakan. Tapi...."-Rafa mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya-"ini buat kamu," ucapnya sambil menyodorkan seikat bunga mawar putih.
"Waah, gimana kamu tau kalo aku suka mawar putih?" tanyaku sambil menerima seikat bunga itu.
"Apa si yang aku gak tau dari kamu?" goda Rafa sambil mencubit hidung ku.
"Ehem. Kita gak dianggap nih?" ujar seorang cowok di balik Rafa.
"Oh iya. Ayo masuk, biar aku buatkan minum. Kalian mau apa?" tawarku sambil mempersilahkan mereka masuk.
"Sirup aja seperti biasa. By the way, makasih ya Na," ujar perempuan cantik yang aku gak kenal namanya siapa.
"Sama-sama," balasku sambil tersenyum manis.
==========
KAMU SEDANG MEMBACA
Who am I?
Historia CortaAnnabel Apenlaide - Annabel terbangun di ruangan putih dalam keadaan tidak tau apa-apa. Rafanda Anthadino - Rafanda kekasih Annabel yang berusaha menutupi kejadian yang menurutnya tak perlu diungkapkan. Apa Annabel tau, kejadian sebelum dia berada d...