16

3K 147 0
                                    

Aku senang sekali begitu Mama mengizinkan ku ikut Rafa pergi ke kampus. Kata Mama, aku disuruh ngambil kelas yang sama dengan Rafa, sehingga Rafa bisa menjagaku dalam jarak dekat.

Aku tidak sabar untuk pergi ke kampus.

Kini aku sedang menunggu Rafa menjemputku. Aku gak sabar keluar rumah. Sejak aku pulang dari rumah sakit, aku tidak diperbolehkan keluar rumah.

"Assalamu'alaikum,"

Entah mengapa, aku rasa yang memberi salam adalah Rafa. Mungkin karena aku sudah hafal suara Rafa dan cara Rafa melantunkan salam.

"Waalaikum salam," ucapku menjawab salam.

"Eh, udah dateng. Rafa udah sarapan belum?" kata Mama yang tiba-tiba ada di belakangku.

"Udah tante. Annabel nya udah sarapan belum?" ucap Rafa ke Mama dan berlanjut bertanya kepadaku.

"Udah dong. 'Kan mau berangkat kuliah," kataku lalu terkekeh diikuti Rafa sambil mengacak rambutku.

"Ya udah. Kalian berangkat gih! Hati-hati ya sayang," ujar Mama menasehati.

"Iya tante,"

"Iya Mama," ucap Rafa dan aku bersamaan.

Kemudian, Rafa menyuruhku masuk ke dalam mobilnya dan dia mulai mengemudi.

Aku bertanya pada Rafa, apa aku bisa mengemudi dulu?

Dia diam seribu bahasa. Tidak menjawabku malah mengalihkan pembicaraan. Sebenarnya, apa ada sesuatu yang Rafa sembunyikan?

==========

Who am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang