10-SURAT

754 70 6
                                    

Hallo pacar-pacar RAVEGIOS

Jangan lupa selalu tekan bintangnya ya gaes ya >3

Happy reading 🖤

|SURAT|

"RAY GUA NEMU SURAT!" seru Nathan sambil mengangkat tinggi secarik kertas yang Ia temukan.

"Surat?" ulang Raiden dengan tatapan bingung. "Bacain," suruhnya.

Nathan mengangguk dan Ia membuka surat itu. "Selamat memulai permainan cantik ini RAVEGIOS."

"Brengsek!" umpat Ray emosi.

Wajah lelaki itu berubah menjadi merah padam. Atmosfer di markas seakan menjadi berubah ketika Ray emosi.

"Ray kendaliin emosi lo! Jangan karna emosi, tindakan yang lo ambil malah merugikan," peringat Arka.

"Kemana otak lo? Bisa-bisanya di situasi kayak gini lo nyuruh gua santai?!" gertak lelaki itu tepat di depan wajah Arka.

Arka yang mendapat balasan seperti itu menjadi tersulut emosi. Ia menarik kerah seragam Ray lalu mendengus kasar.

"Otak lo yang kemana, mikir beberapa tindakan yang pernah lo lakuin pas emosi!" sentak Arka lalu dia menjauh beberapa langkah untuk menetralisir emosinya.

Ray terdiam akan hal itu. Ia memejamkan matanya ketika tersadar bahwa emosinya bisa menghasilkan tindakan yang merugikan di dalam misi ini. 

"Sorry." Ia menatap Gavin yang sedang fokus pada ponselnya untuk melanjutkan pembicaraan ini.

Lelaki itu langsung menaruh ponselnya. "Oke, kalau kalian perhatiin sebenernya kita udah lama gak dapat teori murah kayak gini."

"Terakhir 2 tahun lalu??" Ia menatap Arsen dan Nathan.

"Menurut gua hal ini gak bisa disepelekan, secara setelah 2 tahun tersebut hal-hal kayak gini hilang total?" tanya Arsen balik.

"Positif aja mereka lagi nyusun rencana," timpal Nathan.

Arsen mendengus. "Rencana? Sampai 2 tahun? Gak masuk akal Than."

"Tapi gua yakin banyak hal-hal kecil yang menyangkut ini," ujar Nathan. 

Gavin mengangguk. "Itu benar, tapi untuk saat ini teori-teori yang harus dikuak belum banyak, jadi gua dan Ray berharap untuk tidak terlalu gegabah dalam bertindak." Ia menekankan kata 'bertindak'. 

"Satu lagi, gua mau untuk selalu teliti dalam melihat teori-teori aneh yang mereka berikan."

"Gua udah minta anak-anak RAVEGIOS buat nginep disini beberapa saat sekalian benerin kerusakan," sela Arka dan Gavin mengangguk.

"Lingkungan sekolah juga harus di awasi karena disana kawasan paling mudah untuk mereka bereksplor," tambah Ray yang sudah sedikit padam emosinya.

"Paham? Kalau gak paham, pahamin sendiri ye bibir gua cape ngomong," pungkas Gavin.

"Ada sangkut pautnya sama beberapa tahun lalu gak si ini?" tanya Nathan bingung.

Semua mengangkat bahunya tidak tau. "We never know," jawab Raiden santai.

Saat sedang serius membicarakan teori-teori untuk hari ini, mereka harus dikejutkan dengan pecahnya  kaca dan disusuli dengan suara tembakan dari arah luar markas.

Dor!

"ANJING!" umpat Nathan sambil menatap temannya yang ikut terkejut juga.

"Mencar!" perintah Ray yang membuat mereka membagi menjadi beberapa untuk mengecek apakah yang terjadi di luar markas.

Arderas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang