14-BERTEMU

96 6 0
                                    

HAII PEMBACA SETIA ARDERAS!!!

APA KABAR NIH?? UDAH BERAPA LAMA TAK JUMPA YA WKWK

Tekan bintang dan komennya

Jangan lupa ya

Happy reading 🖤

-0o0-

|BERTEMU|

Hari ini adalah hari senin, yang dimana hari termalas bagi siswa-siswi SMA Starle. Terlebih lagi saat ini banyak siswa maupun siswi SMA Starle yang menggerutu sebal, pasalnya mereka baru mendapatkan info jika seluruh guru akan rapat dan hal itu dimungkinkan bisa hingga pulang sekolah. Menyebalkannya lagi, guru- guru disana baru memberikan info pada saat setelah bel sekolah berbunyi.   

"Tau gitu gua gausah masuk sekalian jing!" gerutu Nathan mendengar informasi yang disebarkan oleh guru disana. 

Arka berdecih. "Kayak pernah masuk sekolah aja."

Lelaki itu menggaruk tenguknya. Kalau dipikir ada benarnya juga, jika dirinya jarang sekali masuk sekolah.  Matanya beralih menatap datar sebuah benda kecil dan panjang yang ada tangan Arsen. Benda itu bisa mengeluarkan sebuah asap ketika di isap oleh bibir lelaki itu. 

Nathan tersenyum jahil. Ia tau jika Arsen pasti menaruh rokok lainnya secara sembarangan di kursi yang sedang lelaki itu duduki. 

Nathan berjalan ke arah Arsen sambil memainkan handphone-nya. Tangannya yang satu, Ia pakai untuk mengambil sebatang rokok milik Arsen yang ternyata ditaruh disebelah lelaki itu.

"Hari yang indah jika merokok bersama!!" 

Arsen mendengus sebal. "Modal napa anying!" serunya yang hanya dibalas beberapa deretan gigi saja oleh Nathan.

Ya, saat ini RAVEGIOS sedang  berada di taman belakang sekolah yang sangat jarang didatangi oleh murid disana, bahkan tidak ada yang berani datang kesana. Mengapa? karna taman belakang itu sudah menjadi tempat kumpul anak-anak RAVEGIOS. Mereka takut jika menginjakan kaki di taman belakang sekolah itu, mereka menjadi target bully RAVEGIOS. 

Kelima laki-laki itu hanya terdiam dan fokus pada pemikirannya masing-masing sambil menikmati sebatang rokok yang mereka pegang. 

"Pada mau cabut ke markas ga?" tanya Arka memecahkan keheningan.

Semua menoleh ke arah Arka dan menganggukan kepalanya.

Mereka pun pergi  meninggalkan tempat tersebut dan bergegas menuju markas menggunakan kendaraannya masing-masing. 

Perjalanan kelima lelaki itu berjalan dengan lancar, sampai pada saat dimana mereka harus berhenti secara tiba-tiba karena perjalanan tersebut harus dihentikan oleh segerombolan orang yang entah muncul darimana. 

RAVEGIOS memberhentikan motornya dan berdiri di depan segerombolan orang tadi tanpa ada rasa takut. Mereka mengeryit dan meneliti setiap orang tersebut. 

"Siapa kalian?" tanya Ray lantang.  

1 detik 2 detik tidak ada yang menjawab pertanyaan itu, hingga pandangan kelima lelaki itu teralihkan pada suara tepukan tangan dari seseorang yang tertutup dari belakangan segerombolan laki-laki itu. 

"WOW!!! WOW!! WOW!!" sumber tepuk tangan itu berhasil membuat RAVEGIOS bertanya-tanya. Mereka pun terkejut saat melihat siapa pelaku utama yang menghalangi perjalanan mereka. 

"Kean," gumam Ray. 

"RAVEGIOS!!" ucap lantang seorang Keanaro Deandra diikuti dengan keluarnya beberapa anggota lainnya. Ia menarik sudut bibirnya ketika melihat lelaki yang selama ini Ia tunggu. 

Arderas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang