12-JUST GUEESING

669 56 8
                                    

Hey para
pembaca Arderas, sudah lama tidak up yaa👋🏻

Tekan bintang dan komennya
jangan lupa ya

Happy reading 🖤

-0o0-

|JUST GUEESING|

Suasana pagi ini sangat campur aduk bagi seorang Ghaitsa maupun Raikan.
Mereka berdua punya rasa khawatir tersendiri kepada satu sama lain.

Ghaitsa menghela nafas berat melihat seorang pemuda di depannya ini. Pemuda yang beberapa menit lagi akan meninggalkannya ke London.

Raikan merentangkan kedua tangannya. "Last hug for today!"

"Yea, it's a last hug," gumam Ghaitsa sambil menghampiri pemuda itu dengan senyum sedih.

Ia melepas sejenak pelukan itu, lalu mendongak menatap abangnya. "See you in 6 month again," ucap Ghaitsa yang matanya sudah berkaca-kaca.

Ia kembali memeluk abangnya dengan erat. Gadis yang hanya mempunyai tinggi sedadanya itu membuat Raikan gemas sendiri melihatnya.

Lelaki itu menikmati aroma harum dari rambut Ghaitsa untuk terakhir kalinya. Aroma rambut yang tidak akan Ia hirup lagi selama 6 bulan lamanya.

"Attention. Flight 52K75 to London is now boarding. Would all of passengers please pass on to gate C4. Thank you."

Mendengar pemberitahuan boarding, mereka berdua melepaskan pelukan perpisahan itu.

Ghaitsa beralih menatap Raikan yang juga sedang menatapnya. Ia menatap lelaki itu dengan mata yang sudah berlinang air mata. Perlahan-lahan air bening itu jatuh membasahi pipi Ghaitsa.

Raikan berdecak sebal. "Don't be sad my little sister." Ia mengusap air mata yang mulai turun membasahi wajah Ghaitsa.

Dia beralih menatap mata itu dengan teduh. Ia meyakinkan kepada gadis itu bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya.

"I'm safe, okay?" Ghaitsa mengangguk.

Raikan tersenyum manis. "Sampai bertemu 6 bulan lagi ACHA!" Ia mengacak-acak rambut Ghaitsa lalu lari terburu-buru mengejar waktu boarding.

Gadis itu memberengut sebal sambil menatap Raikan yang semakin lama semakin jauh darinya.

"BYE LEK!" teriak dia membuat Raikan yang masih mendengar teriakkan tersebut, menoleh kebelakang dan melambaikan tangannya.

Setelah mata Ghaitsa tidak melihat perawakan pemuda itu lagi, Ia mengusap sisa-sisa air matanya secara kasar.

Gadis itu beralih melihat sekilas sebuah pesan dari ponselnya, lalu menghubungi seseorang disana.

"Temuin gua malam ini di rooftop cafe xxxx."

Ia pun menutup sambungan telepon secara sepihak. Gadis itu menarik sudut bibirnya licik.

~|~

Malam pun tiba, Ghaitsa sudah terduduk manis menikmati pemandangan dari rooftop cafe sambil menunggu seseorang yang tak lama lagi datang.

Seseorang yang sudah mempunyai janji dengannya sejak pagi tadi.

"An?" Ghaitsa menoleh dan mempersilahkan dia untuk duduk.

"Seperti janji gua setelah kepergian Raikan." Ia memberikan beberapa dokumen yang sempat dia sembunyikan di dalam mobil saat mengantar pemuda itu.

Dia menerima dan membaca dokumen tersebut. "When does it start?"

Arderas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang