Bulan bersinar menyinari dengan cahaya lembut dan angin berhembus pelan menyapu surai milik kedua remaja berbeda gender ,keduanya berada didekat pintu gerbang konohagakure. mereka berdua tengah berpelukan diselingi isakan tangis sang gadis.
"aku mencintaimu ******, dan akan selalu, tolong jangan pergi lagi" kata seorang remaja bersurai pirang tengah memeluk gadis bersurai hitam yang sedang terisak dari depan
"tapi ****** aku harus membalas perbuatan anikiku, dan menghentikan saudaraku yang bodoh itu" kata gadis tersebut marah diselingi air mata yang mengalir dipipi mulusnya itu
"aku akan membantumu hime, jadi berhentilah kumohon" kata remaja bersurai pirang sambil mengusap pelan surai hitam milik sang gadis
"uhm baiklah **** aku akan berhenti, aku mencintaimu **** " kata sang gadis mengencangkan pelukannya kearah sang remaja laki laki yang tersenyum sendu
"aku mencintaimu juga, dan aku berjanji akan membatumu hime" kata remaja laki laki tersebut mencium pucuk kepala milik sang gadis
'aku tidak akan membuatmu sedih lagi hime dan akan kubuat bajingan itu kembali apa pun caranya' batin remaja laki laki tersebut dengan tatapan tajam
Tiba tiba terbukalah sepasang mata hitam sekelam malam dari tidurnya, walau langit masih gelap namun entah mengapa ingatan itu muncul terus dalam mimpinya, ingatan dimana 'dia' muncul dan janji itu. Sudah sebulan sejak ia menyelamatkan keluarga karin dan membawa mereka keuzushiogakure, banyak hal yang terjadi walau tidaklah terlalu penting...mungkin bukan?? hah.....
Tapi yang paling mengangu ketika ingatan seorang yang ia cintai sampai sekarang muncul kembali, kenangan ketika bersama, saat ia selalu ada disaat yang lain menjauhi dirinya serta janji yang ia buat kepadanya, namun sayang seribu sayang entah mengapa ia tidak ada dikehidupan keduannya ini, memikirkan semua ini tidak ada habisnya dan yang lebih penting selama kenangan dengan dia masih ada , ia akan menjaga dengan sepenuh hati.
Perlahan ia duduk dari posisi berbaring lalu mengusap kasar wajah tampannya, ketika ia mengarahkan pandangannya kejendela matahari belum terbit ia menghela nafas lalu menuju kamar mandi.
Beberapa saat kemudian setelah melakukan ritual mandinya, ia pun berbicara pada satu satunya mahluk yang ada diruangan itu selain dirinya.
"hey kurama bangun kita akan pergi" kata remaja tersebut sambil menyodokan jarinya kearah tubuh rubah putih ekor sepuluh yang berbaring pulas dikasur.
"grr.. Kau mengangu tidurku saja kit, lihat matahari saja belum muncul " kata rubah tersebut membuka matanya sambil mengeram marah kearah remaja bersurai hitam panjang yang membangunkannya
"kurama kau bisa masuk kesegel dan melanjutkan tidurmu kan? Kita harus pergi sudah sebulan sejak aku berjanji kepada bibi kushina untuk membawanya keuzu lagi" kata remaja tadi wajahnya yang biasanya memiliki sedikit senyum hanya datar karena teringat mimpi tentangnya lagi.
" grr.... Baiklah kit ,Kenapa moodmu jelek sekali pagi pagi sudah marah marah dan apa apaan itu wajah datarmu" kata sang rubah mengalah walaupun ia masih ingin melanjutkan tidur dikasurnya yang nyaman ini, sedangkan sang remaja hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan.
"aku bermimpi tentang dia lagi kurama" kata remaja tersebut menutup mata raut wajahnya terlihat sedih kurama yang mendengarnya mengerti apa yang dimaksud oleh remaja tersebut.
"sudahlah naruto, jangan sedih lagi seperti bocah saja" kata kurama mencoba menghibur patnernya yang terlihat sedih ketika 'dia' tidak hadir ketika dikehidupan keduanya ini.
"hmm ya , terima kasih kurama, menurutmu bagaimana jika dia tahu saudara saudaranya kembali kejalan yang benar ne... Kurama?"
"pasti dia akan senang ya...." kata naruto tersenyum kecil mengingat wajah 'dia' yang tersenyum dan tertawa bersama dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto :change destiny back to the past
Ficção Históricasetelah mengalami kekalahan dalam perang dunia shinobi ke 4 dan kehilangan semua orang orang yang berharga baginya ,teman teman, sahabat, guru yang ingin ia lindungi. Perang tersebut hanya menyisahkan Uzumaki naruto sang jinchuritki kyubi no kitsune...