01.MAKASIH LEA

605 17 2
                                    

ZENAZA
-
Karena kamu,adalah anugerah terindah yang di titipkan Tuhan untukku.

°❀•°✮°•❀°
VEEL LEEZPLEZIER
SELAMAT MEMBACA

1.MAKASIH LEA

Gadis cantik dengan piyama berwarna biru itu masih terlelap dalam selimut tebalnya. Padahal sinar matahari yang menyilaukan sudah memasuki kamarnya melalui kaca jendela yang tirainya tidak tertutup sejak semalam.

Cklek

Pemuda tampan dengan seragam putih abu-abu membuka kamar itu dan berdecak melihat kakaknya masih terlelap dalam mimpi.

"Bangun woi!!" serunya sembari mengoyang-goyangkan tubuh sang kakak juga menarik selimut yang masih mengelungnya.

Daisy hanya mengeliat pelan lalu kembali tertidur seakan-akan tak terusik oleh Adelio yang membangunkannya secara bar-bar.

Adelio kembali berdecak lalu tiba-tiba ia tersenyum cerah, ia menuju kamar mandi Daisy dan mengambil air menggunakan ember kecil milik Daisy.

Byurr!!

"AAAA BANJIR MAMAA!!!" Adelio tersenyum puas sembari tertawa terbahak-bahak melihat Daisy tiba-tiba terlonjak dengan muka yang lucu menurutnya.

Daisy menoleh lalu bersiap-siap menerkam adiknya itu,"ADELIO BANGSATTTT!!!"

Daisy melemparkan bantalnya yang basah pada Adelio, namun Adelio dengan cepat menghindar.

"MAMA, PAPA KAKAK OMONGANNYA KOTOR!!" Sembari berlari keluar kamar Daisy ia memeletkan lidah.

"KAKAK CEPET MANDI TERUS TURUN!! TELAT NANTI!!" Setelah mendengar teriakan sang mama Daisy melihat jam dindingnya.

Menunjuk pukul 06.45. APA! sudah jam setengah tujuh?!

Segera ia berlari terbirit-birit kekamar mandi dan membersihkan diri sekaligus berdandan secara kilat.

Ia tidak ingin dihukum oleh Miss Gita hari ini. Apalagi hari ini adalah hari Senin dimana nanti Miss Gita akan memanggangnya di lapangan ditambah lagi hukuman dari para OSIS. Oh tidak itu tidak akan terjadi.

***

Sangat disayangkan Daisy tiba disekolah saat tepat pukul 07.30 karena mobilnya dibawa Adelio dan Adelia. Sepertinya kedua adiknya itu sengaja mencari masalah dengannya.

Hingga akhirnya Daisy terjebak macet bersama supirnya. Kini ia tengah mencari cara agar bisa terbebas dari hukuman Miss Gita dan para OSIS.

Sebenarnya ia sudah biasa mendapat hukuman bersama dua sahabatnya. Namun tiap hari Senin hukuman akan lebih ketat dari biasanya.

Ia mencoba menghubungi Sella juga Nada. Hingga akhirnya telfonnya diangkat oleh Sella.

"Apaan jir, untungnya Bu Meryl baru keluar. Lo dimana sih?" Sella langsung menyerocos begitu saja sebelum Daisy berbicara.

"Santai kali, gue ada di depan. Bantuin kek biar dapet pahala." Ucapnya dengan nada memelas.

"Bocah prik! lo gimana sih, yakali gue keluar pas pelajaran mak lampir. Harusnya lo ngak telat ini Senin bangsattt." Daisy mengusap telinganya yang sedikit berdengung karena ocehan Sella.

ZENAZA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang