14.NYAMAN

93 6 0
                                    

ZENAZA
-
Karena kamu,adalah anugerah terindah yang di titipkan Tuhan untukku.❞

°❀•°✮°•❀°
VEEL LEEZPLEZIER
SELAMAT MEMBACA

14.NYAMAN

  Hari ini cuaca sedang buruk, langit tampak gelap dengan gumpalan-gumpalan awan hitam yang siap menumpahkan air kapan saja. Daisy duduk di depan kelas sambil mengeratkan cardigan coklatnya agar tubuhnya terasa hangat.

"Dai, nih gue tadi nemu coklat di loker lo." Gadis bercardigan coklat itu menoleh mendapati Sella yang menyodorkan sebuah coklat berhiaskan pita merah muda.

"Gak deh buat lo aja," balas Daisy sambil memalingkan wajahnya, gadis itu dapat melihat Mahesa dan Nada yang tengah saling menggenggam tangan untuk menyalurkan kehangatan.

"Anjirr tuh anak mesra-mesraan gak tau tempat." Ujar Sella mengikuti arah tatapan Daisy.

"Wajarr bucin sejak dua abad yang lalu." Sahut Daisy sambil terkekeh, kemudian gadis itu menarik tangan Sella agar duduk disebelahnya.

"Btw itu coklat dari siapa?"

"Fans lo, lah."

"Ohh yaudah lo makan aja, lo kan suka coklat."

Sella menampilkan cengiran khasnya lalu mulai membuka bungkus coklat batang tersebut dan memakannya dengan pelan.

"Zen kemana ya?" gumam Daisy pelan... sangat pelan. Tapi siapa sangka Sella mendengarnya.

"Rapwatt samwa Riwon dwi rwang owsis, ma--"

"Telan dulu anjing,"

Sella menelan coklat yang tersisa di mulutnya lalu mengusap bibirnya yang terkena noda coklat,"Jorok bangsatt... "

"Hehe kan lo khawatir banget tuh sama suami lo, jadi gue jelasin deh. Zen sama Rion di ruang OSIS rapat pertandingan basket minggu depan."

Pipi Daisy memerah mendengar kata 'Suami' yang di ucapkan Sella.

"Anjir malah blushing nih anak."

"Kayaknya gue udah gila deh, Sell." Adu Daisy sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Sella.

"Kenapa? Lo nggak kehabisan obat kan?"

Daisy mencubit pelan lengan Sella,"Setan. Lo pikir gue pasien RSJ?!"

"Yaa siapa tauu."

"Gue gila karena kayaknya gue mulai ny-"

"Sellaasayang!!" ucapan Daisy terhenti mendapati Rion dan Zen berjalan beriringan untuk menghampiri mereka.

"Kenapa sih Ayang Ion." Seketika Daisy dan Zen menampilkan ekspresi seakan-akan mau muntah mendengar percakapan alay Sella dan Rion. Tidak jauh berbeda dengan Mahes dan Nada.

"Anjir, ayo Dai. Kita masuk kelas lo, disini cuma jadi nyamuk!" Ucap Zen keras membuat Mahes dan Nada ikut menoleh, keduanya kompak menjulurkan lidah mengejek. Ngak sadar apa kalau dia juga mulai bucin. Ehh..

ZENAZA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang