02.SAHABAT KECIL

149 12 2
                                    

ZENAZA
-
Karena kamu,adalah anugerah terindah yang di titipkan Tuhan untukku.


°❀•°✮°•❀°
VEEL LEEZPLEZIER
SELAMAT MEMBACA

2.SAHABAT KECIL

Sahabat kecil yang selalu ku rindukan
Lelapkan tidurmu jika memang kau telah tiada
Sahabat kecil yang selalu ku nantikan
Ku berharap suatu saat nanti
Kamu akan datang

Berharap kamu akan datang

Sahabat kecil yang selalu ku rindukan
Lelapkan tidurmu jika memang kau telah tiada
Sahabat kecil yang selalu ku nantikan
Ku berharap suatu saat nanti
Kamu akan datang

Suara Zen mengalun indah di iringi suara petikan gitarnya.Ia duduk di balkon kamarnya sembari menatap langit malam bertabur bintang.

"Suara lo bagus juga,"Zen menoleh lalu tersenyum lebar.

"Wah makasih loh Mbak Annabel,seneng banget hati saya."Anna memutar bola mata jengah mendegarnya.

"Nyesel gue puji lo."Zen terkekeh.

"Kak..."Anna berdehem.

"Dia...kemana ya."

Anna menarik bahu Zen lalu menatapnya dalam,"Zen.Please,lo harus bahagia.Sedikit lupain dia.Mungkin...dia juga udah bahagia."

Zen menggeleng tegas,"Nggak.Gue ngak mau ngehianatin dia.Dia tetep ada dihati gue.Gue harus ketemu sama dia."

Anna menghembuskan nafasnya kasar,"Terserah lo deh."

Zen terkekeh lalu menarik Anna kedalam pelukannya,"Zen gue bukan anak kecil ya!"

"Masaa??udah gede kok belum nikah."

"Sialan!"

Zen tertawa lalu mengeratkan pelukannya pada sang kakak.Demi Tuhan ia sangat sayang sekali dengan kakaknya itu.Meskipun mereka sering kali bertengkar hanya karena masalah sepele.

***

Keluarga Wijaya kini sedang berkumpul sembari menikmati cookies buatan sang mama.Mereka menonton televisi.

Ruang keluarga mereka menjadi tambah ramai karena Bi Lina dan Pak Ucup selaku pembantu mereka ikut bersama atas perintah Nyonya dan Tuan mereka.

"Daisy,besok kamu harus ikut Mama sama Papa.Pulang sekolah langsung pulang."Ucap Naufan.

"Siap,Papa!"sahut Daisy.

"Leo,Papa sama Mama bolehin kamu pacaran bukan berarti kamu bisa bebas cium dia."Kirani mendengar ucapan blak-blakan suaminya langsung mencubit paha Naufan.

"Aduh,Papa kan ngomong beneran."Adelio yang ditegur sang papa meringis pelan.

"Yang penting kan ngak sampe cob-"

"Apwaan swih,Lia."Dengan mulut penuh cookies karena suapan paksa dari Adelia,mulut Adelio menjadi penuh coklat.

"Ditelen dulu,den."Ujar Pak Ucup membuat tawa semuanya pecah.Kecuali Adelio tentunya,ia sangat ternistakan sekarang.

"Jahat banget sih kalian..."rengeknya.

"Aaa masaa..."ejek kembarannya juga kakaknya bersamaan.

ZENAZA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang