04.PERNIKAHAN

157 13 1
                                    

ZENAZA
-
Karena kamu,adalah anugerah terindah yang di titipkan Tuhan untukku.❞

°❀•°✮°•❀°
VEEL LEEZPLEZIER
SELAMAT MEMBACA

4.PERNIKAHAN

  Pernikahan Zen dan Daisy diadakan secara sederhana dan mendadak.Tamu-tamu yang di undang pun hanya keluarga besar dan beberapa kolega bisnis.

Kedua pengantin baru yang sudah sah beberapa jam yang lalu itu kini sibuk menyalami para tamu yang memberikan ucapan selamat.

"Widihh ternyata diem-diem langsung gas nikah nih..."Zen dan Daisy kompak mendelik melihat Sella berjalan menghampiri mereka.

"K-kok lo ada disini,Sel?"Sella terkekeh.

"Gue disuruh Papa buat wakilin dia kesini,eh ternyata yang nikah kalian.Btw selamat ya,jangan lupa ponakan dua buat gue."Sial sekali Daisy lupa kalau Papa Sella adalah salah satu partner bisnis Papanya.

"Siap Sell,"balas Zen membuat Daisy menatap suaminya itu tajam.

"Ponakan-ponakan mata you,awas lo bocor sama yang lain kalau kita udah nikah."Ketus Daisy pada Sella lalu mendorong pelan tubuh sahabatnya itu untuk segera pergi.

"Hush hush sana,tamu yang lain nggak kebagian tempat."Sella tertawa kecil lalu memeletkan lidahnya mengejek Daisy.

"Nyebelin banget tuh anak,"gerutunya.

"Tenang aja,cuma sahabat lo sama sahabat gue doang yang tau.Mereka aman kok,gue yakin."Ujar Zen meninggat pasti Arion dan Mahesa juga sudah tau perihal pernikahannya dengan Daisy karena kedua orang tua mereka juga partner bisnis Ryan dan Naufan.

"Hmmm,Zen gue laper.."bisik Daisy.

"Iya bentar lagi juga pasti selesai."Balas Zen berbisik juga.

"Waww pengantin baru udah bisik-bisik aja,"suara Naufan mengagetkan keduanya.

"Papa apaan sih!"seru Daisy kesal.

"Yaa siapa tau kalian sudah berencana untuk membuat cucu berapa gitu buat kita."Ucap Ryan dibelakang Naufan.

"Ayahh...ingat masih banyak tamu."Tegur Sabrina.

"Iya,Mas Naufan juga.Banyak anak-anak,tau."Timpal Kirani merasa kesal dengan suaminya yang suka berbicara blak-blakan itu.

"Yaudah deh maaf-maaf."

"Kalian kalau capek istirahat aja nanti biar kami yang handle tamunya."Ucap Sabrina memperhatikan wajah kelelahan anak dan mantunya itu.

"Beneran boleh,Bun?"tanya Zen.

"Boleh.."

"Eh tapi masa Kakak nggak datang sih ke acara pernikahan adiknya?"tanya Zen lagi,ia sedari tadi mencari sosok Anna.

"Kakakmu bilang ada acara di kampus dan dia kan Ketua BEM.Dia juga minta maaf sama kalian nggak bisa datang.Nanti kalau sudah selesai katanya langsung kesini."Balas Ryan menjelaskan,Anna memang akhir-akhir ini sangat sibuk sebagai seorang Mahasiswi semester 2.

"Yaudah deh ngak apa-apa,kalau si kembar kemana,Ma?"kini Zen bertanya pada Kirani,para kakak beradik itu sudah akrab sejak semalam.

Semalam kedua keluarga itu berkumpul untuk membahas persiapan pernikahan.Namun paginya sudah bubar sendiri-sendiri seperti Anna yang sudah berangkat ke kampusnya dan Adelio-Adelia yang juga entah kemana.

"Mereka habis ikut lomba cerdas cermat,gak tau deh waktunya kenapa pas banget sama acara pernikahan kalian.Tapi sekarang sudah pulang, mereka dibelakang,kecapekan kayaknya."

Zen dan Daisy lalu berpamitan untuk beristirahat,mereka di arahkan oleh Bi Lina menuju kamar pengantin yang entah kapan dipersiapkannya.

***

Daisy langsung merebahkan dirinya pada ranjang king size yang ada di kamar tersebut.Tadinya ia ingin sekali beristirahat di kamarnya namun karena paksaan dari Kirani dan Sabrina akhirnya ia dan Zen berada di kamar khusus pengantin berdua.

"Zen lo nggak mandi?"tanya Daisy sembari duduk dan melepas perhiasan di rambutnya.

"Nanti gue capek banget."Balas Zen lalu merebahkan diri di ranjang tersebut dengan posisi tengkurap.

"Yaudah kalau gitu bantu gue lepasin semua ini,"ujar Daisy.

"Enggg.."Daisy mengernyitkan dahinya mendengar gumaman Zen,lalu gadis itu mengintip wajah Zen.

Sial ternyata Zen tertidur!

"Yaudah deh kasian dia kecapekan,gue lepas sendiri aja."Monolognya,lalu gadis itu berjalan pelan menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Daisy sudah keluar dari kamar mandi dengan wajah segar karena habis mandi.Ia juga mengganti gaun pernikahannya dengan dress santai selutut yang ternyata sudah dipersiapkan entah siapa di kamar mandi,lengkap dengan baju untuk Zen.

Sambil menyisir rambutnya yang sedikit basah Daisy melirik Zen yang masih terlelap sambil memeluk guling.Ia tersenyum tipis melihat gaya tidur Zen.

Zen tiba-tiba menguap panjang lalu mengerjapkan mata."Daisy?"gumamnya setelah melihat wajah gadis dengan dress putih yang duduk di kursi depan meja rias.

"Udah bangun?"

"Hmm.."

"Mandi sana,udah ada baju didalam.Abis itu kita turun makan."Ucap Daisy pada Zen yang masih setengah sadar.

"Laperr..."ucap Zen dengan suara serak khas bangun tidur.

Daisy berdecak lalu menghampiri suaminya itu lalu mencubit pelan hidung mancung Zen.

"Aduh.."

"Kalau laper cepet mandi terus kita turun,makan."Ucap Daisy gemas.

"Iya-iya.Tapi,kok lo ada disini sih.Gue tadi mimpi kita nikah,emang beneran."Daisy berdecak,"Ya emang kita udah nikah,bego.Cepet mandi biar sadar."

"Humm iya,awas ngintip."

"WHAT!NGAK SUDI GUE!"Teriak Daisy,Zen malah tertawa lalu masuk kedalam kamar mandi dengan cepat.

tok tok tok

"Kakak disuruh turun,makan."Daisy menebak itu suara Adelio.

Ia lalu beranjak dari kursinya,"Iya tunggu suami gue dulu."

WORDT VERVOLGD
BERSAMBUNG
°❀•°✮°•❀°

-ZENAZA-

ZENAZA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang