.
.Matahari sudah terbenam dan suara hewan-hewan malam mulai terdengar. Sunyi namun menenangkan, cocok bagi pasien untuk beristirahat dengan baik dan tenang Tapi tidak untuk Gea. Pasalnya tiba-tiba saja ruang rawatnya menjadi sangat ramai karena kedatangan teman-teman abangnya.
"Yoo... Lo sakit Ge?"
"Buta mata lo?! gak liat ni infus?!" Sentak Gea sambil menunjuk tangannya yang terlilit selang infus
"Bego lo Ji," Kevin geleng-geleng kepala menertawakan kebodohan Oji
"Udah makan Ge?" Tanya Kevin dengan senyum mengembang
Gea sendiri malah memasang wajah paling datar. Apa teman-teman abangnya tak ada yang waras? bukannya keliatan kalau Gea sedang makan?! Bahkan sendoknya masih mengambang di udara?!
Plakk
"Lo juga sama bego nya,"
Kevin meringis karena digeplak oleh Bobi. Bobi sendiri berjalan mendekat sambil tersenyum.
"Ge lo--"
"Stop?! gak usah nanya," potong Gea saat Bobi hendak bersuara
Kevin, Oji dan Ali yang melihat Bobi terdiam cekikikan berusaha menahan tawanya. Lihat saja mulut Bobi yang masih menganga.
"Awas tawon,"
"Kok tawon Al?" Heran Kevin, ya kan biasanya tuh 'awas lalat' kok ini...
"Ya biar beda aja," cuek Ali
"Yeeee..... Manusia aneh lo," celetuk Bobi
"Yoi, karena lo manusia aneh so, lo jangan deket-deket kita, faham?!"
Ali hanya memandang ketiga umbi-umbian didepannya. Dengan gaya tengil plus bencong Oji berkata 'jangan deket-deket'. Demi keripik kentang setengah mateng yang lembek. Ali juga ogah kalo dipaksa masuk perkumpulan mereka.
"Bener banget Ji, sebagai ketua tata usaha gue juga gak rela ada manusia setengah waras di Circle kita," ujar Bobi
Kevin, Oji dan Bobi tertawa-tawa sendiri dan mulai mendiskusikan konspirasi untuk mengawinkan kucing ras persia milik kevin dengan kucing oren dari kampung sebelah.
Sedangkan disudut lain, alias para manusia waras yang asli hanya menatap mereka prihatin. Ternyata otak gak selalu berguna ya..
"Bang turut prihatin ya,"
Reno mengangguk, matanya masih menatap ketiga temannya yang makin gak bener, "tenang dek, abang mah udah kebal,"
"Stress," Ali sendiri bingung kenapa dia bisa punya temen modelan kek mereka
"Cepet sembuh ya Ge,"
"Hm,"
Gea meringis sebentar dan menyenderkan punggungnya. "Pelakunya udah ketemu," ujar Reno membuat Gea menoleh cepat
"Siapa bang?!" Heboh Ali
Reno menghembuskan nafas pelas, "Hanya sopir truk biasa, tapi abang yakin dia hanya kambing hitam," ujar Reno serius
Gea dan Ali mengangguk setuju, kejadian kemarin sangat ganjil bagi mereka. Pertama keadaan jalanan yang sangat sepi, kedua karena tiba-tiba ada truk yang datang dari dalam gang sempit. Memang patut dicurigai, bahkan anak SD pun tau jika tak mungkin gang sempit seperti itu dijadikan lalu lintas truk, kecuali memang truk itu sudah stand by disana, menunggu kedatangan Gea.
"Kira-kira siapa dalangnya ya bang?"
Reno menoleh kearah Ali, "mungkin aja salah satu pesaing bisnis Papa," ujar Reno
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Antagonist? | Transmigrasi
Dla nastolatków[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, YA ITUNG-ITUNG SEDEKAH SAMA DYN] Gea Adisty, siswi SMA yang bar-bar dan manja. Tomboy dan suka ikut tawuran, Gea tipikal cewek yang anti cinta-cintaan. Karena baginya cinta itu tak ada. Gea ini langganan masuk ruang BK...