Bagian 5

6.1K 543 5
                                    

Maaf ya kalo banyak typo, hehehe:')

.
.
.
.

Gea, Zoe dan Beby mengganti seragam mereka dengan baju Olahraga. Saat asik mengganti baju salah satu teman kelas mereka menghampiri Gea.

"Aduh, aduh gayanya sih berubah tapi kelakuannya kok sama aja ya," sindirnya

"Ya gimana ya Sa, namanya juga Lampir mau didandanin kek apa juga tetep aja kek Lampir," saut temen satunya

Sarah dan Jelita, dua orang yang dari dulu selalu mencari gara-gara dengan Gea. Namun mereka hanya diceritakan dalam dua chapter saja. Ketika Gea ditolak mentah-mentah saat dilapangan oleh Gevano, dan saat Gea ketahuan memukul Lala. Sarah dan Jelita akan selalu menjadi bumbu-bumbu untuk membuat tokoh Gea terlihat semakin jahat karena ucapan mereka.


Bughh

Gea memukul wajah Sarah hingga membuat Sarah tersungkur.

"Adu jotos ajalah yok we, malas kali awak adu bacot," Ujar Gea

Keluar sudah logat daerahnya,hehe:')

"Lo-"

"Apa? Maju sini kalo berani, janganlah banyak cakap, maju aja sini ha?!" Gea sudah bersiap-siap dengan menggulungkan lengan bajunya

Tapi Sarah dan Jelita malah lari, emang mereka tuh cuma modal bacot. Kalo ditanggepin malah ciut. Omdo lah wak

"Mau kemana kelen? tadi ngajak ribut?!" Teriak Gea

"Dahlah, males kali awak kalo berurusan ama orang macam mereka tu, moncong doang berani diladenin takut, nanti nanges awak lagi yang kena, kan-..."

"WOY CIWI-CIWI UDAH BELUM?! PAK TEJO UDAH MENCAK-MENCAK DILAPANGKAN TUH?!!" teriak Ketua kelas dari luar ruangan

Gea yang masih sebal, masih menggerutu sampai dilapangan.

Sarah dan Jelita yang melihat kehadiran Gea langsung menjauh, apalagi wajah Gea yang masam saat melihat kearah mereka.

"Apa?!" Bentak Gea

"Ng-nggak.." kaget Jelita

Pelajaran pun dimulai, Gea bermain bola voli dengan santai. Seakan tersadar ia segera berhenti mengehentakkan bola dan berlari ke pinggir lapangan.

"Kamu kenapa Ge?" Tanya Pak Tejo sedikit berteriak dari tengah lapangan

"Gak papa pak, cuma pengen istirahat sebentar!!" Balas Gea

Pak Tejo mengangguk dan melanjutkan kembali pelajaran bola Voli.

"Bego, kenapa gue bisa lupa scene ini," runtuk Gea pada dirinya sendiri

"Harusnya ni nanti si lembek bakalan kena bola gara-gara gue,"

Walaupun Gea yang sekarang tak berniat tapi namanya novel pasti akan tetap membawa scene ini. Karena gimana pun Gea tak bisa mengubah seluruh alur cerita

Terdiam cukup lama, Gea masih menatap kearah lapangan namun tatapannya kosong. Melamun wak bukan kesurupan. Namun lamunannya buyar karena sebuah teriakan,

Am I Antagonist? | TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang