"Maunya sih sama kamu, tapi kalo kamunya gak mau sama aku, ya gimana..."
.
.
.
."Oy anaknya bunda ragil, kantin kuy~"
"Kuy lah," jawab Bobi semangat
"Ciee... Bunda ragil~" ejek Oji
"Lah kan nama Bunda gue emang Ragil, Rania gildania," ujar Bobi
Memang akhir-akhir ini semua anak kelas tiba-tiba memanggil Bobi dengan sebutan 'anaknya bunda ragil' gara-gara Kevin yang menyebar fakta jika nama Bundanya Bobi emang Ragil, nah si Bobi juga emang dasarnya gaptek ya fine aja. Orang dia juga gak kenal Bunda Ragil yang tinggal di Jerman.
"Eh tu si wati,"
Reno melihat kearah yang ditunjuk Kevin, "Oy Wati" Teriak Reno
Wati yang merasa dipanggil melihat sekeliling dan terlihat Reno yang melambaikan tangan kearahnya.
"Ada apa kak?" tanya Wati sopan
"Nih,"
Reno memberikan sebuah buku yang langsung diterima Wati dengan wajah sumringah. "Wahh... makasih kak," senang Wati
Baru kali ini dia diberikan hadiah langsung sama cowok, rasanya deg deg serrr. Kek happy banget gitu lah wak
"Ngapain bilang makasih?" Heran Reno
"Ya makasih karena udah ngasih buku ini buat aku," jawab Wati dengan senyum mengembang
Wati berasa jadi cewek paling cantik aja kalo gini. Ya gimana gak coba, oy Reno tuh cogan weh. Kalo modelan Reno aja nyangkut sama dia ya berarti bisa dibilang dia cakep dong ye kan.
Reno terkikik geli, "buku ini bukan buat lo, tapi buat perpustakaan,"
"Gue mau minta tolong sama lo, buat naruh buku ini di perpus," lanjut Reno
"Hah?"
Pfftt
Oji dan Kevin menutup mulut mereka, menahan tawa melihat wajah Wati yang bingung. Sedetik kemudian Wati tersadar dan langsung berlari pergi, malu lah. Udah PD dikira mau dikasih hadiah eh taunya cuma titipan.
"Bwahahaha...." Bobi tertawa terbahak-bahak melihat Wati lari dengan wajah memerah.
"Pasti malu tu Wati," ucap Kevin sambil mengelap air matanya karena tertawa
Reno sendiri malah menyerngit bingung, "Napa lo pada ketawa?"
"Emang ada yang lucu?" Tanyanya
"Ada," jawab Kevin
"Apaan?"
"Kegoblokan lo!!" Jawab mereka bertiga serempak
....
.........Seorang gadis dengan gaun merah muda terlihat sangat cantik tengah tersenyum manis kearah depan. Matanya menatap pantulan dirinya dengan hati berseri-seri.
Malam ini dia akan makan malam bersama kekasihnya. Karena itu ia harus tampil cantik agar kekasihnya tak malu membawanya.
"Cantik,"
Senyumnya mengembang melihat hasil karyanya selama 3 jam lebih. Memang betul, dia rela berdandan dari siang hingga sore hanya untuk menghadiri makan malam pertama mereka.
"Eh udah didepan?" Monolognya setelah membaca satu pesan masuk dari ponselnya.
Segera ia menyambar tas kecil dan berlari keluar. Sesampainya dihalaman rumah, ternyata kekasihnya sudah ada disana dan tengah berdiri didepan mobil hitam yang diperkirakan baru dibeli kekasihnya.
"Kamu beli mobil baru?"
"Kamu ini, baru dateng bukannya say hello, malah nanyain mobil aku," ujar pacaranya pura-pura cemberut
"Iya, iya maaf, jangan cemberut dong, kamu kelihatan jelek," ejeknya
"Sayang~" rajuk kekasihnya
"Udah yuk kita jalan, keburu macet," ajak Lala
Lala langsung masuk mobil membiarkan Gevano yang masih berdiri diluar dengan wajah cemberut.
"Sayang~" rajuknya
Lala terkekeh pelan, "udah ah Vano, yuk jalan, pasti mama papa kamu udah nungguin,"
Dengan langkah jengkel, Gevano masuk mobil, "ah kamu mah..."
Sesampainya di kediaman Gevano mendadak Lala menjadi sedikit gugup. Agak deg deg an dikit mau ketemu camer wak.
"Kamu gugup?" Tanya Gevano lembut sambil mengusap pelan tangan Lala yang berada digandengannya
Lala mengangguk, "dikit," jawabnya
"Tenang aja sayang, keluarga aku pasti suka sama kamu kok," ucap Gevano mencoba menenangkan
Tak lama mereka sampai di rumah Gevano, pemandangan yang pertama kali Lala lihat adalah taman dengan air mancur besar ditengahnya. Mewah.
"Ayok masuk,"
Sampainya mereka di ruang keluarga ternyata sudah ada kedua orang tua Gevano, yaitu Om David dan tante Fara.
Tante Fara yang melihat kedatangan anaknya dan pacarnya langsung berdiri menghampiri mereka.
"Kenapa lama banget sih kalian?" Tanya Tante Fara yang terdengar kesal
Lala tersenyum kikuk dan hanya bisa menunduk, "maaf tante..." Cicit Lala,
"Tadi macet Ma." jawab Gevano yang melihat Lala menunduk
Mungkin Lala masih grogi karena ini pertama kalinya Lala bertemu orang tuanya.
"Yaudah yuk langsung makan, keburu dingin nanti," ajak Om David karena melihat tatapan istrinya yang terlihat sekali tak suka kepada Lala
Akhirnya mereka menuju ke ruang makan dan makan bersama dengan tenang. Tante Fara hanya diam tak ada basa-basi sama sekali, padahal didepannya ada pacar anaknya tapi ia seakan buta dan seolah menganggap Lala tak ada.
Hancur sudah harapan Lala yang ingin makan malam dengan romantis dengan Gevano dan keluarganya. Merasa diabaikan oleh 'calon mertuanya' membuat Lala tanpa sadar mengepal garpu dengan kencang, ia marah dan kecewa, andai saja ia bisa--
Tuk
Tuk
Lala tersentak karena merasa ada yang menyentuh ujung sepatunya.
"Ada apa La?" Tanya Gevano khawatir
Bukanya gak peka atau gak tau menahu jika mamanya tak suka dengan pacarnya ini. Terlihat dari tatapan mata Mamanya saja ia bisa melihat dengan jelas artinya.
"Aku gak apa-apa kok." Jawab Lala dengan tetap tersenyum manis
Setelahnya Lala langsung menunduk, melihat ke bawah meja. Dan ternyata dia yang menyentuh kakinya.
Sedikit tersenyum samar Lala kemudian mendongak dan tepat disebelah ujung meja ada Om David yang tersenyum kepadanya.
Ah ia lupa jika mempunyai orang dalam.
....
Hallo~
Welcomback to me....
Gak tau mau ngomong apa lagi intinya maaf ya wawak wawak sekalian, karena Dyn udah menghilang selama kurang lebih 3 bulan.
Sebenarnya ni chapster udah dibikin dari dulu cuma pas mau up suka males🙃
Jadi ya gitu lah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Antagonist? | Transmigrasi
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, YA ITUNG-ITUNG SEDEKAH SAMA DYN] Gea Adisty, siswi SMA yang bar-bar dan manja. Tomboy dan suka ikut tawuran, Gea tipikal cewek yang anti cinta-cintaan. Karena baginya cinta itu tak ada. Gea ini langganan masuk ruang BK...