.
.
.
."Anaknya Pak Slamet tuh pagi-pagi bersih-bersih rumah, dari nyapu, ngepel, nyuci piring, nyuci genteng"
" walaupun mamaknya masih hidup juga tetap dia yang ngerjain bukan kek penghuni rumah ini," sindiran keras dari penguasa rumah setiap akhir pekan
"Gak tau deh tuh ada yang denger apa nggak, yang satu masih molor, yang satu sibuk ngupil diliatin botak kembar dan satunya malah mainin burung,"
"Lama-lama tu burung bunda jadiin lauk buat sarapan juga keknya!"
Sedikit menjauh dari si penceramah, kita liat si biang kerok yang baru terbangun dari hibernasinya. Reno manusia pemilik wajah tampan dan mempesona satu sekolah tapi aibnya nauzubillah banyaknya.
Dengan mulut menganga lebar seperti lubang hitam yang siap menyerap alam semesta berserta isi dan penutupnya.
"Pagi ma~, masak apa hari ini?"
"Hemmm.... Bau jigong" ujar Mama
Dengan kasar mama melepas rangkulan Reno dan berkacak pinggang.
"Bangun tidur tuh mandi bukannya sedekah co2,"
"Asem banget sih tu ketek bang, sana mandi," kesal mama sambil mengusap-usap hidungnya
Yang jadi biang kerok cuma cengar-cengir dan berlalu pergi. Mama yang melihat kelakuan anak bujang nya cuma bisa geleng-geleng kepala.
Di sisi lain Gea tengah nangkring di lantai sambil makan ice cream Mixue. Gak tau ya, dimana-mana selalu ada Mixue, bahkan di kompleknya saja sudah ada dua ruko Mixue.
"Ni Mei-mei capet amat dah sama Mail, dah tau Mail sukanya sama susanti," gerutu Gea
"Emang gatel sih tu cewek,"
Sebuah suara ikut nimbrung disampingnya dan pelakunya tak lain tak bukan ya Reno, si anak Bujang pak Bram.
"Lo bauk bang," ketus Gea
Reno mendelik sebentar, "dari tadi pada bilang gue bau, emang gue bau beneran apa?" Heran Reno
Ia segera mengendus-endus kaos hitam yang ia kenakan. "Gak bauk kok," bantahannya
"Asem dikit sih," lanjutnya
Gea memutas matanya malas dan kembali menonton film kesukaannya itu.
"Eh dek,"
"Apaan?" Jawab Gea tanpa menoleh
"Nanti temenin abang ya,"
Dengan tak tau malunya Reno menyomot ice Crea yang berada di Tupperware didepan Gea.
"ICE CREAM GUEEEE?!!,"
"ABANG..?!!"
Gea seperti orang kesetanan yang langsung memukuli Reno dengan sendal. Ya mau pake bantal juga agak jauh jaraknya paling deket kan sendal ya pake sendal aja ye kan
"Aduh sakit... Aduh... Dikit doang kok Abang makannya..," ujar Reno sambil tetap menangkis pukulan Gea
Gea berhenti sejenak karena Reno yang curang naik ke atas meja makan, "dikit mata lo buta, lo makan separonya bego,"
Tak mau kalah, Gea ikut naik keatas meja dan memukul Reno dengan sapu lidi yang entah dari mana ia dapat.
"KALIAN BERDUA TURUN..?!!"
Mama yang baru kembali dari kamar disuguhkan pemandangan kedua anaknya saling pukul di atas meja. Untung meja mahal jadi gak takut patah, yang jadi masalah kenapa sapu lidi kesayangannya bisa ada ditangan Gea?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Antagonist? | Transmigrasi
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, YA ITUNG-ITUNG SEDEKAH SAMA DYN] Gea Adisty, siswi SMA yang bar-bar dan manja. Tomboy dan suka ikut tawuran, Gea tipikal cewek yang anti cinta-cintaan. Karena baginya cinta itu tak ada. Gea ini langganan masuk ruang BK...