.
.
.Setelah pulang dari Apartemen Gea, Xavier langsung menuju markas dan mengumpulkan seluruh anak buahnya. Matanya menatap tajam kepada setiap anggotanya yang datang.
"Apakah sudah semua Zack?"
Zack mulai menghitung dan mengabsen satu persatu, kemudian menggeleng pelan, "Thora belum datang,"
Xavier mengangguk, "Kita mulai saja," baginya percuma ia membuang-buang waktu hanya untuk menunggu Thora. Karena laki-laki berdarah asli Amerika itu pasti sudah sampai hanya saja ia tengah bersantai-santai disuatu tempat dan mengabaikan panggilannya.
Tanpa menunggu waktu lagi Zack berjalan kedepan dan menghadap kearah anak buah Xavier yang sudah berbaris rapi.
"Semua diam,"
"Hari ini kalian di kumpulkan disini karena ada suatu hal yang akan disam-"
"Tak usah banyak basa-basi Zack, langsung intinya saja," potong Xavier
Zack tersentak dan kemudian mengangguk, Ia mengeluarkan sebuah bolpoin dan setelahnya layar putih dibelakang tempat duduk Xavier menyala. Menampakkan sosok gadis cantik yang membuat semua orang menganga.
"Waww, siapa itu Zack? wajahnya sangat cantik,"
"Ya, apa dia adikmu? kalau begitu bisa dong ku ajak kenalan," ucap salah seorang dari mereka
"Hey kau mencuri start,"
"Biarlah,"
Wajah Xavier mendingin, matanya menatap tajam. "Zack..." Panggilnya dingin
Zack menelan ludahnya kasar, "Dia adalah calon nyonya kita," ucap Zack lantang
Seketika semua orang terdiam dan menahan nafasnya ketika merasakan aura dingin dari arah depan. 'matilah kita,' orang-orang yang berbisik-bisik tadi seketika berkeringat dingin. Oh hey sepertinya ia tak akan melihat matahari besok karena sudah berani menatap foto calon Nyonya mereka.
"Mulai hari ini kalian semua akan ditugaskan untuk melindungi Nyonya kita, Gea Anastasya. Putri bungsu keluarga Andreas," jelas Zack
"Untuk jadwalnya akan saya bagikan, sekarang kalian bisa pergi,"
"Tunggu,"
Xavier berdiri dan berjalan kedepan, sontak semua pasang mata menunduk takut. "Ingat, jangan sampai wanitaku lecet walau setitik saja, jika tidak-" Xavier memberi isyarat dengan menempelkan jari telunjuk dilehernya.
Gluk
Semua mengangguk cepat dan tak ingin membantah. Dengan cepat mereka berbalik dan hendak pergi sebelum sebuah suara terpaksa membuat mereka menoleh cepat.
Dorr dorr
"..."
"Tuan..." lirih Zack
"Itu akibatnya jika berani menatap wanitaku," setelah mengatakan itu Xavier langsung pergi meninggalkan para anggotanya yang termenung.
Zack menghela nafas lelah dan menyuruh anak buahnya membereskan mayat dengan lubang di kepalanya itu. Dua mayat itu adalah mereka yang tadi sempat memuji kecantikan Gea.
....
Kini Reno dan Gea tengah duduk manis di balkon rumahnya. Kenapa mereka tak sekolah? ini udah malem anjir, ya sekolah libur dong-_
"Besok lo jangan banyak tingkah, diem aja di kelas kalau istirahat nanti gue jemput, makan bareng gue,"
Gea berdecak sebal, "Ck, kek emak-emak lo bang, cerewet amat," sindirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Antagonist? | Transmigrasi
Jugendliteratur[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, YA ITUNG-ITUNG SEDEKAH SAMA DYN] Gea Adisty, siswi SMA yang bar-bar dan manja. Tomboy dan suka ikut tawuran, Gea tipikal cewek yang anti cinta-cintaan. Karena baginya cinta itu tak ada. Gea ini langganan masuk ruang BK...