31. Tour

4.2K 229 4
                                    

Pagi ini Semua kelas dua belas SMA Dirgantara sedang berkumpul dengan senangnya di halaman sekolah. Pasalnya mereka akan pergi tour bersama-sama dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Tak heran mengapa semua orang terutama perempuan banyak membawa tas yang sangat besar, karena pada dasarnya perempuan itu makhluk paling ribet dan banyak kebutuhan.

"Mas Crush akhirnya dateng." Titah Caca.

"Mas Crush siapa?" Polos Alana.

"Mas Crush lo lah." Ucap Caca membalikkan tubuh Alana agar melihat kearah belakang.

Dimana, terdapat sebuah mobil memasuki halaman SMA Dirgantara dengan sopan hingga tepat berhenti didepan orang-orang yang sedang bergerombol itu.

Saga, Bagas, Dan Adnan keluar dari mobil itu dengan sangat cerahnya. Mereka menebarkan begitu banyak pesona, bahkan hari ini Adnan begitu nampak keren dengan kacamata hitamnya.

Terlihat Natasha berlari menghampiri kekasihnya dan merangkul mesra dirinya didepan kaum hawa yang sedang terkagum-kagum. Bagas mengulaskas senyum manis nya kearah mereka.

"Saga cool banget ya." Gumam Caca mendapatkan tatapan tajam dari Bayu.

Saga acuh kepada mereka, dia berjalan untuk menghampiri anggota OSIS yang sedang berkumpul. Entahlah sebenarnya dia malas sekali jika harus berangkat bersama teman-teman nya itu. Pastilah mengundang banyak kaum hawa untuk heboh disekolah nya.

"Ragnala mana?" Tegur Alana kepada Adnan dan Bagas yang menghampiri mereka.

"Nah iya, Nala masih tidur dimobil." Ucap Adnan.

Laki-laki itu selalu saja membuat Alana kesal dengan tingkahnya. Disaat yang lain sedang bahagia akan pergi tour, Ragnala malah terlihat santai dan tidak perduli.

"Kok malah tidur sih." Heran Alana.

"Katanya ngantuk semalam belum tidur gara-gara lo." Ucap Adnan berkata jujur.

"Kok gara-gara gue?" Ujar Alana tidak ingin disalahkan.

"Iya, katanya lo semalam cerewet banget. Ngoceh soal tour sampe jam dua pagi, lo kegirangan karena mau refresing. Curhat ini itu sama Ragnala, karena Ragnala orangnya gak enakan apalagi sama pacar sendiri ya dia rela nemenin lo curhat sampe pagi." Celoteh Adnan.

Alana meringis seraya menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal karena malu.

"OMGGG!"

"MASHAALLAH!"

Semua mata tertuju kearah laki-laki tinggi yang keluar dari mobil dengan santai. Dia nampak terlihat tampan menggunakan topi serta bantal leher yang melekat di lehernya. Tak heran mengapa Ragnala tampan, karena memang sudah takdir.

Seraya menenteng jaketnya Ragnala berjalan menghampiri Alana dan teman-teman nya itu.

"Kenapa gak pada bangunin gue nyet!" Kesal Ragnala.

"Lupa" Sahut Adnan.

Ragnala mendesis, lalu mengalihkan tatapannya kearah Alana serta semua orang yang menatapnya kagum.

"Kenapa pada liatin gue? Gue ada belek nya ya?" Tanya Ragnala heran.

Alana mengangguk menggerakkan tangannya untuk mengusap pinggir mata Ragnala yang terlihat ada beleknya.

"Udah?" Tanya Ragnala dianggukan oleh Alana.

"Sorry gak panas." Titah Adnan.

"Belek kegantengan." Sahut Caca.

"Anjing ya lo pada, pake segala couplean topi." Cibir Natasha merasa iri dengan Ragnala dan Alana yang sama-sama menggunakan topi berwarna hitam.

"Gak usah iri." Jawab Ragnala.

RAGNALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang