64. ungkapan

9.8K 318 3
                                    

"Lo mau bawa gue kemana sih ga?"

Alana bingung tangannya ditarik oleh Saga kesuatu tempat. Bahkan Saga tidak bilang dirinya akan membawa Alana pergi jauh dari rumahnya.

"Duduk na" Ucap Saga menyuruh Alana duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Ini dimana ga? Kenapa kayaknya sepi banget. Jangan-jangan lo mau apa-apain gue ya? Lo--"

"Jangan su'udzon na"

"Habisnya lo aneh sih, kenapa gak kasih tau gue tempat tujuannya. Gue kan bingung." Protes Alana.

Saga menghela nafasnya pelan, kemudian mengarahkan tatapannya kearah sekitarnya.

"Bayangin lo lagi duduk, gue juga lagi duduk. Didepan kita ada meja besar dan ditengah-tengah nya banyak makanan lezat." Ujar Saga membuat Alana berfikir.

"Oh kita ada di rumah makan ya?" Curiga Alana.

"Lebih dari itu"

Alana mengernyit. "Terus?"

"Terus diatas kita banyak hiasan lampu yang sangat cantik bahkan disebelah kiri lo ada sebuah danau yang terdapat banyak lampu juga."

Alana melongo tidak percaya, kalau dirinya bisa melihat mungkin ini adalah tempat yang sangat bagus. Namun apalah daya dia hanya bisa membayangkan.

"Lo serius?" Tanya Alana memastikan.

"Serius na"

"Sayangnya gue gak bisa liat" Sedih Alana.

"Lo gak perlu liat na, lo cuma harus merasakan." Ucap Saga apa adanya.

"Tapi kayaknya kalo gue liat lebih asik deh." Ucap Alana menghela nafasnya kesal.

Saga meraih tangan Alana dan menggenggamnya erat. "Keindahan tidak akan penting jika cuma dilihat saja Alana, tapi lo harus merasakan."

"Gue bakal buat lo merasakan semuanya yang ada disini tanpa perlu melihatnya."

"Caranya?" Tanya Alana.

Saga memanggil dua orang pengamen yang sudah dia sewa untuk bernyanyi dan bergitar. Saat gitar itu mulai dilantunkan, Saga tersenyum sejenak lalu kemudian ikut memejamkan matanya, agar menyamakan dengan Alana yang tidak bisa melihat apapun.

Bolehkah kita mengulang
Masa-masa indah itu?
'Ku tak mengerti apa yang terjadi hingga berakhir
Bagaimanakah kabarmu?
Berhasilkah lupakanku?
Diriku yang bodoh ini masih mendamba hadirmu

Waktu kau sedih 'ku di sini
Waktu kau senang kau di mana?
Sebelum dirimu pergi
Dan janjimu hilang arti
Lihatlah perjuanganku

Namun jika memang harus
Berakhir sampai di sini
Biar kuberharap dengan
Hati yang keras kepala

Nadir ~~ Fiersa Besari

Tau kah anda? Disetiap lantunan musik itu Alana malah membayangkan kebersamaan dirinya bersama Ragnala. Semua memori itu masih tersimpan dengan jelas dipikiran Alana. Dari Ragnala mengatakan cinta kepadanya, memberikan kalung waktu acara ulang tahun, hingga menerbangkan lampion, semua kenangan itu keluar dipikiran Alana.

Saga membuka matanya tersenyum. "Gimana na? Udah lo rasakan?"

Alana hanya menganggukan kepalanya berbohong, sebenarnya sedari tadi dia hanya bersedih.

Senyum Saga memudar setelah melihat respon Alana yang biasa saja. Dia meraih tangan gadis itu kembali. "Kenapa na?"

"Gapapa kok" Ucap Alana menggeleng.

RAGNALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang