52. PUTUS

13.4K 455 5
                                    

Alana mengerjapkan matanya berulang-ulang menatap langit-langit diatasnya, bau obat-obatan sangat terangsang diindra penciumannya saat ini.

"Udah sadar lo?"

Alana sontak menoleh saat mendengar suara Caca disana. Dia melihat temannya itu duduk santai menatapnya sinis.

"Kok gue di UKS ca?" Tanya Alana tidak sadar.

"Lo pingsan dilapangan, kena bola basket." Ucap Caca sedikit ketus.

"Kok bisa?"

"Kik bisi" Ucap Caca menye-menye tidak jelas. Sebenarnya dia masih sangat kesal dengan Alana, pasalnya gadis itu terus terlihat bodoh.

"Ih serius? Kenapa gue bisa pingsan sih?" Tanya Alana bangkit dari rebahannya.

"Lo lupa apa amnesia? Lo tadi kan nyamperin Ragnala, sampe goblok gak nyadar tuh lapangan masih dipake tanding basket." Jelas Caca sedikit kesal.

Alana terdiam sejenak kemudian membulatkan mulutnya. "Oh iya ca, gue lupa."

Alana dengan cepat melompat dari brankar UKS dan ingin pergi.

"Mau kemana lo?" Tegur Caca.

"Ketemu Ragnala" Jawab Alana.

"Lo baru sadar Alana!" Ucap Caca, namun dihiraukan oleh Alana yang sudah berlari keluar UKS.

Langkah Alana terhenti saat diluar UKS dia melihat Ragnala duduk dikursi koridor dengan diam. Ragnala menoleh saat melihat Alana berdiri didekatnya.

"Udah sembuh?" Tanya Ragnala.

"Udah kok." Jawab Alana duduk disamping Ragnala.

"Kenapa gak masuk?" Tegur Alana.

"Gak mau ganggu lo." Balas Ragnala.

"Lo pasti khawatir ya? Sorry ya, tadi gue tuh niatnya mau nyamperin lo kata Natasha lo berangkat sekolah, tapi gue lupa kalo lapangan masih dipake main basket jadinya gue kena bola deh." Celoteh Alana panjang lebar.

Ragnala menaruh telapak tangannya didahi Alana. "Jangan sakit, lain kali hati-hati"

Alana mengangguk, dia tahu Ragnala sedikit cemas karena jika Alana mimisan pastilah tubuh Alana demam. Namun, untungnya saat ini tubuh Alana tidak apa-apa.

"Gak usah kasih harapan jika nanti meninggalkan!"

Alana dan Ragnala menoleh kearah Caca yang keluar dari dalam UKS.

"Kenapa ca?" Tegur Alana.

"Gapapa, mau balik gue. My babies udah nungguin dari tadi." Ucap Caca menatap sinis Ragnala.

"Makasih ya ca!" Ucap Alana.

"Untuk?"

"Lo tadi udah jagain gue." Ucap Alana.

"Seharusnya sih pacar lo, tapi karena pacar lo orangnya tidak bertanggung jawab. Yaudah jadi gue." Ucap Caca masih menatap sinis Ragnala.

Alana hanya diam, sedikit heran dengan tingkah Caca yang tidak suka dengan Ragnala.

"Ingat na, pacar yang baik itu mau bertanggungjawab atas pasangannya. Dia mau nganter lo balik, mau jemput lo, dan selalu ada kalo lo butuh dia. Bukan yang ilang-ilangan!" Sindir Caca kepada Ragnala.

"CACA LO LAMA BANGET SIH!" Seru bayu diujung koridor.

"Oke baby! Caca datang!" Seru Caca.

"Awas lo ninggalin Alana!" Ancam Caca kepada Ragnala dan berlari terbirit-birit menyusul Bayu, untuk pulang karena sekolah sudah bubar sedari tadi.

RAGNALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang