5. Suatu ajakan bukan permintaan

7.8K 395 2
                                    

Seorang gadis cantik berjalan dengan bersiul kecil di Koridor yang padat penduduk itu, dia menerobos tidak perduli dengan orang yang berjalan sangat lambat seperti keong. Tak lupa, dia sangat berhati-hati membawa satu kotak makan berisi sandwich titipan sang buna untuk seseorang.

Alana menghela nafasnya pelan berdiri didepan ruang kelas yang akan ia masukin sekarang. Langkah kakinya dengan semangat bergantian untuk menghampiri segerombolan orang yang duduk paling pojok kelas.

"Halo?"

Orang-orang disana yang sedang heboh dengan permainan nya sontak menoleh kearah Alana yang berdiri dan menyapa mereka.

"Iya ada apa cantik?" Sahut Adnan berdiri lebih dulu didekat Alana.

"Ragnala nya ada?" Tanya Alana tanpa kelamaan.

Adnan menoleh kearah teman-temannya yang sepertinya juga bingung.

"Ragnala belum berangkat. Tapi kalo udah telat sepuluh menit berarti dia absen." Jelas natasha yang duduk berangkulan mesra dengan kekasihnya yaitu Bagas.

"Ada perlu apa?" Tanya saga membuat Alana menoleh.

"Emm.. Gapapa deh." Alana yang ingin pergi ditahan tangannya oleh saga.

"Bawa apa?" Lirik saga kearah kotak makan milik Alana.

"Bekal. Tadinya untuk ragnala dari buna, tapi ragnala nya gak ada yaudah gak jadi." Jelas Alana.

"Wih enak tuh, daripada mubazir mending buat gue." Adnan tersenyum menodongkan tangannya didepan Alana.

"Mau?"

Adnan mengangguk antusias.

"Uluhh makanan nomor satu, giliran PR gak dikerjain!" Cibir bagas menoyor kepala Adnan. Karena benar teman kelas nya sibuk mengerjakan PR dikelas sedangkan Adnan sibuk meminta makanan milik Alana.

"Yaudah nih." Alana memberikan bekal itu kepada Adnan yang tersenyum dengan bangga.

"Nanti gue kasih tau kalo ragnala udah berangkat." Ucap Adnan.

Alana mengangguk. "Yaudah aku permisi ya?"

"Oke. Sering-sering ya nganter bekal buat ragnala!" Seru Adnan bebarengan dengan Alana yang kian pergi dari hadapan mereka.

Alana berjalan kembali dengan santai menuju kelasnya. Disepanjang koridor tepatnya area jurusan IPA, dia mendengarkan desas-desus dari orang-orang yang menyebutkan nama dirinya. Alana melambatkan jalannya, dia bingung dan ingin tau apa yang sedang mereka bicarakan. Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres.

"ALANA!" Dari arah yang berlawanan caca berlari menghampiri Alana.

"Ada apa sih ca?"

"Liat" Caca memberikan ponselnya kepada Alana untuk melihat sebuah foto yang terpapar disana.

Alana membulatkan matanya dimana foto tersebut adalah foto dirinya saat sedang berciuman dengan axel. Terlihat foto itu sudah tersebar di grup sekolah. Alana melihat sekitarnya dimana semuanya menatap nya dengan tatapan sengit.

RAGNALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang