14. Takdir yang tau segalanya

6.5K 314 1
                                    

Alana dan caca baru saja keluar dari kelas mendadak terhenti saat melihat ragnala berdiri seraya bersandar di tembok depan kelasnya dengan santai.

Caca menyenggol tubuh Alana dengan sikut nya. "Ekhem ada mas crush nih."

"Udah selesai?" Tanya ragnala.

"Apanya?" Tanya Alana kikuk.

"Sekolahnya?"

Alana mengangguk.

"Ekhemm pacar baru canggung banget ya." Cibir caca.

"Kayaknya harus sering ngedate nih biar tambah deket." Imbuh caca dengan cengengesan tak jelas.

"Caca" Lirih Alana mencubit lengan caca.

"Gue cuma menyarankan na hehe."

Ragnala meraih tangan Alana untuk menggandengnya. Caca melotot tidak percaya dengan tingkah ragnala yang lagi-lagi buat iri.

"Hari ini kita emang mau ngedate. Mau ikut?" Tawar ragnala.

"Emm ga-gak deh kapan-kapan aja. Yaudah sono ngedate semoga makin deket." Gugup caca ikut senang.

Ragnala tersenyum menarik tangan Alana untuk pergi.

"Gue balik duluan ya ca." Seru Alana saat tangannya sudah ditarik oleh ragnala.

"Iya na have fun. Gue doain lo sama ragnala makin lengket kaya lem Korea!" Seru Caca lalu kemudian tertawa tidak jelas.

Diparkiran ragnala memandang wajah Alana sejenak lalu kemudian memasangkan helm bogo nya dikepala Alana. Dia menepuk pelan helm Alana lalu memandang wajah Alana lekat.

"Hari ini kita mau ngedate kemana nih?"

Alana terdiam kaku. Memang dia tidak bisa berkutik dikala ragnala menampilkan sikap manisnya untuk Alana.

"Ke-kemana aja."

"Keliling dunia mau?" Tawar ragnala.

Alana mengangguk. "Asalkan sama lo."

Ragnala tersenyum manis. "Oke kita keliling dunia."

"Serius?"

"Yah serius lah."

Alana mengerjapkan matanya berulang-ulang.

"Ayo."

Alana perlahan menaiki motor besar milik ragnala itu. Rasanya ingin terbang saat ragnala menatap nya dengan manis dari balik spion motornya itu.

'Plis Alana lo harus biasa aja, gak boleh baper. Santai-santai.' batin Alana memegang dadanya yang terasa ingin jantungan.

Baru saja Alana merilekskan jantungnya, kini dia dibuat dagdigdug kembali saat tangan ragnala menarik tangan Alana untuk memeluknya dari belakang.

"Nanti kalo jatuh gak lucu." Ucap ragnala.

Setelah itu, ragnala mulai menjalankan motornya dengan santai untuk keliling kota jakarta bersama Alana. Ingin rasanya Alana berteriak hari ini, entah mengapa hari ini benar-benar sangat senang. Dia merasa menjadi ratu setelah sekian lama vakum untuk tidak berpacaran.

RAGNALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang