33. JAHAT

5.6K 263 6
                                    

Tujuan selanjutnya semua orang SMA Dirgantara mendatangi Sebuah pantai yang sangat indah dan padat pengunjung. Semua orang nampak bahagia saat mendengar suara ombak dan merasakan angin yang membuat hati menjadi tenang. Termasuk Alana.

Gadis itu yang semula merasa kesal kini merasakan lebih tenang menatap air biru dan pasir putih yang sangat indah.

"Alana?" Panggilan Caca.

"Kenapa Ca?"

"Lo liat bayu gak?" Tanya Caca merasa kehilangan kekasihnya itu.

"Ke tengah laut kali." Jawab Alana tanpa beban mendapatkan dorongan dari Caca.

"Ngadi-ngadi aja kalo ngomong."

"Ya mana gue tau Ca suami lo. Bukannya daritadi lo sama dia terus ya?" Heran Alana.

"Iya, tapi waktu gue ke toilet dia tiba-tiba ilang. Gak tau kemana." Kesal Caca merasa cemas.

"Nanti juga nongol lagi, selow aja."

Caca berkacak pinggang seraya mendesis.

"Yok foto-foto? Biar mirip selebgram. Bagus nih tempatnya." Ajak Alana dengan girang.

"Katanya gak bawa camera."

"Kan pake punya lo."

Caca memutarkan bola matanya malas, Alana selalu saja bisa membuat temannya ini terheran-heran dengan tingkahnya.

****

"Tos dulu dong?"

Bayu menurut, mengambil botol kaca minuman bersoda itu lalu di tenggerkan dengan botol minuman milik Ragnala.

Duduk di pinggir pantai seraya minum soda dingin memang sangat pas sekali mengobati rasa dahaga ditengah panasnya terik matahari.

"Sebelumnya gue mau ucapin terimakasih karena semalam lo mau nolongin gue." Ujar Ragnala tiba-tiba.

"Sama-sama" Jawab Bayu.

"Lo pacarnya Caca? Temennya Alana?"

Bayu mengangguk. "Iya"

"Udah berapa tahun pacaran?" Tanya Ragnala sangat penasaran.

"Emm.. Dari SMP kelas 8 kayaknya, eh kelas 9. Iya dari SMP kelas 9, terus sampe sekarang masih langgeng gak pernah ada masalah." Celoteh Bayu.

Ragnala mungut-mungut mengerti. Dia terlihat tidak ingin tahu bahkan tidak perduli.

"Semalam lo kemana? Kenapa tiba-tiba muncul dibelakang tembok?" Tanya Ragnala tiba-tiba membuat Bayu mendelik takut.

Flasback on.

"Zenara!"

Ragnala terkejut saat melihat Zenara sudah tidak sadarkan diri jatuh dilantai. Seorang guru laki-laki yang melihat pun langsung berlari menghampiri Zenara, begitu juga laki-laki yang tiba-tiba muncul dari balik tembok.

Raynald menatapnya datar, sebenarnya dia bingung mengapa Bayu tiba-tiba datang tanpa permisi itu.

"Cepat Ragnala bawa Zenara keruang bawah!" Suruh seorang guru laki-laki tersebut.

Ragnala dan bayu membopong Zenara bersama-sama untuk ke lantai bawah, dimana terdapat ruang khusus orang-orang sakit.

Flashback off.

Bayu menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia merasa bingung dan cemas.

"Gu-gue gak sengaja denger pembicaraan lo sama cewek itu." Ungkap Bayu.

RAGNALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang