45. Birthday Alana

4.6K 259 1
                                    

Hari ini adalah hari dimana Alana bertambah umur. Sweet seventeen adalah hari special dimana semua orang sangat menantikannya. Konon, 17 tahun itu hari ulang tahun ter-romantis bagi setiap manusia, dan Alana sangat menunggu momen itu dari kala hari.

Cuma acara sederhana, namun membuat Alana sangat senang. Apalagi sedari tadi dia tak ada henti-hentinya menyambut teman-temannya yang datang keacara. Tidak banyak, hanya teman sekelas serta yang Alana kenal saja.

Alana nampak terlihat cantik dengan gaun berwarna pink itu. Bukan gaun sih,  dress itu nampak seperti hanbok Korea. Pasti taulah siapa yang membuat Alana seperti itu kalau bukan ibu tercintanya yang tergila-gila dengan adat Korea apalagi warganya.

"Happy birthday Alana" Ucap Mawar dan kedua temannya.

Yap, Alana mengundang mawar. Karena dulu dia pernah datang ke acara nya, dan sekarang sebagai tanda terimakasih karena dulu dirinya pernah diterima dengan baik.

"Hay Nilam?" Sapa Alana.

Alana memutarkan bola matanya malas. Sebenarnya dia sangat malas sekali datang keacara ulang tahun Alana, namun kedua temannya memaksa dirinya.

"Happy birthday" Jutek Nilam membuat Alana tersenyum.

"Makasih ya, kalian udah mau dateng ke acara aku."

Nilam menarik tangan kedua temannya agar menjauh dari Alana. Alana menggelengkan kepalanya heran, lalu menghampiri Caca dan Bayu yang terlihat baru saja datang.

"Wihh Ulang tahun nih!" Sapa Caca dengan girang.

"Selamat tambah tua ya na?" Ucap Bayu dianggukan oleh Alana.

"Makasih ya bay."

"Cantik banget lo na, pasti Buna ya yang udah permak lo jadi gini?" Curiga Caca.

"Ya siapa lagi."

Caca terkekeh, dia sangat tahu betul dengan Bu Sarah.

"Alana?"

Alana menoleh kearah Bu Sarah yang memanggilnya. "Iya bun?"

"Ini ada telfon dari Ragnala."

Dengan cepat Alana mengambil ponsel milik bundanya dan berlari terbirit-birit mencari tempat yang sepi.

"Halo Ragnala? Lo jadi dateng ke sini gak?"

"Sorry na, gue ada urusan mendadak. Gue gak bisa dateng ke acara lo."

Wajah yang semula bahagia, kini menjadi cemberut dengan kesal. Laki-laki yang sangat diharapkan Alana untuk datang ke acaranya, ternyata dia tidak jadi datang.

"Yaudah deh, yang penting lo udah ngabarin gue."

"Jangan marah dong. Besok gue kirim hadiahnya kerumah lo, tenang--"

"Gue gak butuh hadiah." Ucap Alana memotong ucapan Ragnala.

"Na, maafin gue ya. Oh atau gini aja, gimana nanti kalo kita jalan-jalan---"

"Gue gak butuh itu semua." Potong Alana lagi.

"Terus lo mau apa?"

"Gue cuma mau lo ada disini la. Setiap kali gue merasa bahagia, pasti tiba-tiba lo mutusin kebahagiaan gue. Tiba-tiba lo ilang, tiba-tiba lo ada urusan mendadak. Ya gue tau, dunia lo bukan cuma gue doang. Tapi apa salahnya, kalo gue mau lo ada disamping gue terus menerus seperti pasangan pada umumnya?"

Ragnala terdiam diseberang sana. Dia tahu jika Alana sedang kecewa terhadap nya saat ini.

"Terserah kalo lo mau bilang gue egois, gue manja, ataupun itu. Gue cuma mau lo tau la, beberapa kali gue khawatirin lo, beberapa kali juga gue butuh lo untuk ada disamping gue. Tapi sepertinya urusan lo lebih penting daripada gue." Lanjut Alana.

RAGNALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang