42. Pilihan yang sulit

6.9K 284 2
                                    

Ragnala memarkirkan motornya asal didepan gedung kosong dan terbengkalai itu, diikuti puluhan temannya. Tidak, disana tidak ada Saga. Dia tidak berikutserta untuk menyerang basecamp Darkar, dikarenakan dia masih marah terhadap Ragnala.

"Axel cuma mau Alana La." Ujar Bagas.

"Gue gak perduli. Gue mau dia lepasin Zenara." Ucapnya dengan serius.

Ragnala berjalan masuk kedalam gedung itu dengan keberanian yang luar biasa, dia mendobrak pintu usang itu dengan keras, hingga ambruk dan terjatuh.

Didalam ada banyak anak Darkar yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, tak lupa dari itu, mata Ragnala tertuju kearah gadis yang tertidur dengan tenang tertutup selimut.

"Zenara!"

Langkah Ragnala terhenti saat ingin berlari menghampiri Zenara. Dia melihat Axel yang lebih dulu mengarahkan pistol ke arah kepala Zenara yang tertidur itu.

"Dimana Alana?" Tanya Axel.

"Jangan sakitin Zenara!"

"Jadi lo kesini, gak bawa Alana?" Tanya Axel terlihat kesal.

"Kalo lo berani nyentuh Zenara sedikit aja, gue bakal bunuh lo!" Ancam Ragnala sangat takut.

"Gue mau Alana!" Seru Axel melotot kearah Ragnala.

"GUE MAU ALANA BRENGSEK!"

Ragnala berjalan maju. Namun, Axel semakin mengarahkan pistolnya semakin dekat dengan Zenara.

"Berani lo maju, gue bakal tembak dia!" Ancam Axel.

Ragnala tidak bisa bergerak, dia hanya diam dengan sangat bingung.

"Gue pikir lo mencintai Alana itu tulus. Ternyata lo mainin perasaan dia! Lo lebih brengsek daripada gue!" Ujar Axel.

Sekejam-kejam nya Axel, dia masih punya perasaan. Dia masih sangat mencintai Alana, meskipun terkadang perbuatannya sudah diluar kendali. Axel tidak terima dengan Ragnala, yang mempermainkan perasaan Alana.

"Gue cinta sama Alana. Gue gak rela ada cowok yang nyakitin dia selain gue. Dan lo! Lo bener-bener nyari masalah sama gue La!" Kesal Axel sangat serius.

"Lo rebut dia dari gue, seakan-akan lo tuh cowok baik, bisa menjaga Alana, buat dia bahagia. Tapi nyatanya, lo tuh cowok paling brengsek yang tega bohongin perasaan Alana! Lo udah tunangan sama nih cewek, dan lo pacaran sama Alana?"

Axel tertawa menyeringai, menggerutui Ragnala yang benar-benar sudah gila.

"Lebih baik lo balikin Alana sama gue, sekarang!" Paksa Axel.

"Gak akan" Jawab Ragnala.

"Brengsek!"

"Gue gak akan nyerahin Alana sama lo! Gue gak akan biarin hidup Alana nambah hancur karena lo!"

Axel menatapnya tajam, merasa tidak Terima dengan ucapan Ragnala.

"Kalo emang lo cinta sama dia, seharusnya lo gak hancurin hidup dia! Dia benci sama lo Axel!" Ujar Ragnala.

"Dia juga bakalan benci sama lo kalo dia tau kebusukan lo selama ini!" Balas Axel.

Ragnala mengepalkan kedua tangannya kuat. Memang perbuatan dia salah, namun apa salahnya jika Ragnala ingin melindungi kedua gadis itu.

"Bawa Alana kesini dan gue bakal balikin dia sama lo!" Ancam Axel.

"Gue Cinta sama Alana." Lirih Ragnala seraya menunduk.

Axel terkekeh merasa tidak percaya dengan ucapan Ragnala barusan.

"Awalnya emang gue cuma coba-coba sama Alana, tapi sejak gue tau senyumnya, bahagianya, perhatiannya, gue jadi sayang dan gue cinta sama dia."  Jelas Ragnala dengan jujur.

RAGNALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang