7

970 113 0
                                    

"Happy Reading"

Setelah dari kamarnya, Beomgyu pun memutuskan untuk keluar sebentar karena ia ada urusan mendadak dengan temannya.
Beomgyu sudah tidak khawatir pada Taehyun yang bisa saja melarikan diri.
Beomgyu sudah meyakinkan dirinya, bahwa Taehyun tidak akan mau keluar dari mansion Beomgyu sebelum ia mendapatkan jawaban tentang ingatannya itu.

Beomgyu sangat tau, bagaimana Taehyun sebenarnya.
Maka dari itu ia tanpa ragu meninggalkan pria itu dimansion. Lagi pula sudah ada banyak bodyguard disana.
Kalaupun Taehyun ingin melarikan diri, itu pun akan sangat sulit, karena keberadaan markas sekaligus mansion Beomgyu itu sangat jauh dari kota.

Siang ini, Beomgyu akan bertemu dengan Soobin dirumah sakit.
Mendapat kabar yang mengejutkan, membuat Beomgyu terlihat sedikit panik.
Bagaimana tidak? Soobin temannya itu telah membuat kakaknya sendiri babak belur.
Sungguh adik yang tidak memiliki ahlak.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang, Beomgyu pun telah sampai di rumah sakit yang Soobin beritau.
Ia memarkirkan mobilnya, lalu berjalan kearah kantin rumah sakit.
Soobin mengajaknya untuk bertemu disana saja.

Ia berjalan menuju kearah meja yang telah berisi Soobin.
Kemudian menepuk pundak Soobin untuk menyadarkannya dari lamunannya.
"Ya Hyung kau melamun saja"

"Ah maafkan aku"

"Jadi bagaimana kejadiannya??"
Soobin menarik nafasnya dengan berat, lalu ia mulai menjelaskan bagaimana awal mulanya ia dan keluarganya berada dirumah sakit ini.

"Yang benar saja?!!"
Soobin dengan segera menutup mulut Beomgyu, karena berhasil menarik perhatian para pengunjung kantin rumah sakit itu.

"Gyu! Bisakah kau kecilkan suaramu itu hah?"
Beomgyu segera melepas tangan Soobin yang mendekap bibirnya dengan kasar itu, lalu berkata.
"Kau tau tanganmu  bau kotoran ayam Hyung?"
Soobin mengerutkan keningnya, lalu mencium tangannya untuk memastikan apakah benar apa yang beomgyu katakan.
"Hyung, mungkin kau harus sabar menghadapi Yeonjun setelah ini"
"Tapi ingat kataku Hyung"

"Apa?"

"Kau jangan pernah jatuh hati dengan perlakuan Yeonjun nanti. Keluarga Choi kan memang membantah adanya  hubungan gay dalam keluarganya. Jadi jangan sampai kau  mengecewakan keluarga mu Hyung"
Yang Beomgyu katakan memang benar, Keluarga besar Soobin memang membantah adanya hubungan sesama jenis, jika melanggar akan ada hukuman yang didapat.

"Aku tau itu Gyu, Tapi bagaimana kalau perlakuan Yeonjun padaku akan terbongkar?"

Beomgyu bingung harus menjawab apa, Bahkan keluarganya saja tidak pernah melarang hubungan Gay, asalkan anaknya bahagia kelak nanti.
Keluarga Beomgyu tidak mau mengekang anaknya, itu akan membawa dampak buruk.
Tetapi keluarga Soobin sangat sensitif adanya hubungan sesama jenis ini.

"Aku hanya berharap kau bisa menjaganya dengan baik Hyung, jangan sampai semuanya diketahui keluargamu"

Ya benar, Soobin hanya harus merahasiakan ini dalam-dalam.
Jika hal ini sampai pada telinga kakeknya, kemungkinan besar Soobin dan Yeonjun akan dicoret dari Kartu keluarga mereka dan membuang Soobin serta Yeonjun kejalanan tanpa membawa harta benda sedikitpun.

Kejam bukan? Tapi memang begitu, bahkan Yeonjun dulu pernah menyumpahi kakeknya supaya cepat tiada, ia tidak mau dikekang seperti itu.
Tetapi semakin Yeonjun menyumpahi kakeknya supaya cepat tiada, malah kakeknya semakin sehat-sehat dan kuat.

Ya. Sumber utama larangan hubungan ini memang berasal dari kakeknya, entah memiliki masalah apa kakeknya saat remaja......Yeonjun tidak ingin tau.

"Bagaimana Gyu? Kau sudah menjinakkan Tupai manis itu?"
Seketika Beomgyu menegakkan badannya, Ia tertarik jika membicarakan tupainya.

"Belum ada kemajuan memang, tapi kau lihat saja nanti. Aku akan menjadikannya Istriku"
Beomgyu tertawa jahat, sedangkan Soobin memutar bola matanya jengah.

"Aku doakan kau berhasil"
Beomgyu mengangguk lalu ia menyerup Coklat panasnya.

"Aku ingin bertemu Yeonjun Hyung"

Beomgyu memeluk Yeonjun saat ia tiba diruangan Yeonjun. Rasanya rindu saja dengan rubah licik itu, selama ini keduanya jarang sekali bertemu satu sama lain.
"Yak kapan kau pulang Kunyuk?"
Beomgyu melepaskan paksa pelukan mereka, ia mengendus kesal dengan sebutan Yeonjun barusan.

Apa-apaan dengan sebutan 'Kunyuk?'
Cih dasar Choi Yeonjun sialan. Umpat Beomgyu dalam hatinya.
Yeonjun terkekeh melihat ekspresi kesal Beomgyu.

"Hooh? Soobin kemana?"

Beomgyu membalikkan badannya, tiba-tiba ia tidak melihat Soobin dibelakangnya.
Kemana kelinci bongsor itu?

"Tadi ada di belakangku......tapi kenapa sekarang tidak ada?"
Yeonjun ikut menengok, benar tidak ada Soobin.
"Mungkin dia sedang keluar"
Yeonjun terlihat cemberut, Beomgyu yang melihat itu berdecih. Beomgyu tau Yeonjun itu tidak akan bersemangat jika tidak ada My bunny-nya.

"Sial. Kau menyukai saudara mu kan?"
Yeonjun melebarkan matanya, terkejut dengan pertanyaan yang Beomgyu lontarkan padanya
Tapi dari mana Kunyuk ini tau bahwa ia menyukai saudaranya sendiri.

"Da____"

"Soobin yang bilang"
Ahh ternyata Soobin, pasti Soobin sudah banyak mengadu pada Beomgyu. Pikir Yeonjun.

"Hyung. Dengar, aku tidak melarang kau menyukai saudaramu, tapi apakah keluargamu setuju dengan semuanya nanti? Pikirkan juga nasibmu dan Soobin Hyung.
Jangan karena hubungan itu kalian berdua dicoret dari kartu keluarga."

Yeonjun diam, dia tau itu, dia tau bagaimana resikonya jika melanggar aturan keluarganya.

"Mending kau cari yang iya-iya saja Hyung, dari pada yang Tidak-tidak"

"Tapi aku mencintainya Gyu. Bagaimana pun peraturan yang keluargaku tetapkan, aku bisa melanggarnya.
Lihatlah, diluar sana banyak siswa-siswi melanggar aturan sekolah, lalu bagaimana denganku? Apapun itu akan aku langgar, apapun yang menghalangi cintaku, aku akan melanggarnya"

Yeonjun itu keras kepala, ia Beomgyu tau itu.
Baiklah terserah Tuan Choi Yeonjun yang terhormat saja.

Yeonjun melirik Beomgyu yang hanya diam memandangnya.
"Apa tupaimu sudah dapat kau jinakkan Gyu?"
Beomgyu menegang, dari mana Yeonjun tau?
Setaunya hanya Soobin yang ia beri tau, lalu dari mana Yeonjun mengetahuinya? Apakah dari Soobin? Tapi bukannya soobin bukan tipe orang yang dengan gampangnya memberi tau orang lain tentang Beomgyu?
"Dari mana kau tau"

Yeonjun terkekeh.
"Jangan lupa, aku itu tau segalanya tentangmu, tupai itu dan juga orang terdekatku Gyu"
Baiklah Beomgyu akui itu memang benar adanya, Yeonjun itu seperti Gagak yang tau ada yang meninggal.
Dan Beomgyu juga baru mengingatnya, bahwa Yeonjun juga kenal dengan Taehyun.

"Aku tidak tau dimana letak kesalahan keluargaku pada keluarga Kang, Tapi sungguh itu juga menguntungkan ku Hyung"

"Menguntungkan?"

"Ya menguntungkan, karena tupai manis itu berhasil membuat aku tertarik padanya. Ingin sekali aku menerkamnya setelah aku bisa menjinakkan tupai buas itu"
Yeonjun terkekeh, ia suka Beomgyu yang bersifat licik seperti ini.

"Kau benar-benar licik babe, aku bangga padamu"

"Bukannya kau juga licik Hyung?"
Keduanya sama-sama tertawa, menyadari fakta tentang masing-masing.

"Tapi kau tenang saja Gyu......Aku sudah merestuimu"

"Restu orang tua lebih penting dari pada restu teman"

"Ya ya ya, apapun itu"
Keduanya kembali tertawa karena menganggap obralan biasa itu terdengar lucu.

TBC,

Votee

[✓] Mafia •BeomTaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang