20 [End]

1.2K 90 15
                                    

"Happy Reading"




Selama berjam-jam Taehyun hanya diam ditempat, bahkan ia tidak ada niatan untuk beranjak dari tempatnya.
Hingga salju semakin menutupi rerumputan disekitar.

Taehyun tidak peduli lagi, walau wajahnya telah pucat, ia tetap disana menunggu kedatangan Beomgyu yang entah kapan.

"Beomgyu.......Beomgyu......."
Hanya nama satu orang itu yang ia panggil, lirihannya terdengar menyakitkan.

Taehyun sangat berharap jika Beomgyu datang menghampirinya.
Taehyun tidak ingin memikirkan kemungkinan buruk yang terjadi pada Beomgyu. Barang seinci pun ia tidak mau berasumsi bahwa kemungkinan Beomgyu tidak datang atau telah meninggalkannya.

°

°

Yoongi, Jimin dan kedua orang tua Jimin dan Taehyun sama-sama termenung sembari melihat salju turun dengan lebat.
Segala pikiran keempat insan itu selalu pergi kemana-mana.

Yoongi orang yang paling peduli, ia selalu memikirkan bagaimana Taehyun? Apa dia merasa kedinginan? Apakah dia telah bertemu dengan Beomgyu? Apakah mereka menikmati musim dingin hari ini? Atau sebaliknya?

Jujur saja Yoongi tidak dapat tidak berpikiran buruk, karena ia tidak tau Taehyun kabur dengan siapa atau sendiri?

Jimin tak kalah dari Yoongi, kalau pemuda itu segala pikiran buruk menggerayanginya, satu pun tidak ada pikiran positif yang lewat dalam benaknya.

"Apa sekarang Taehyun telah bertemu Beomgyu?"

"Aku tidak tau. Salju tiba-tiba saja jatuh, aku khawatir Taehyun tidak menggunakan mantelnya"

"Apakah kita dapat percaya kalau Taehyun telah bersama Beomgyu?"
Jimin kembali bertanya, kali ini Yoongi mengalihkan pandangannya kearah Jimin.
"Maksudmu?"

"Kemarin aku tidak sengaja mendengar perkataan Yeonjun dan Taehyung"
Woo Hyun tiba-tiba tertarik untuk ikut dalam pembicaraan Jimin dan Yoongi.

"Apa yang kau dengar?"
Jimin menghela nafas panjang, lalu ia menyender dibahu Yoongi.
"Aku hanya mendengar dengan samar-samar, bahwa Beomgyu telah ........"

"Jangan membuatku penasaran"

"Bahwa Beomgyu hummm Itu........."
Ibu Jimin ikut gemas ingin memukul anaknya karena selalu menggantung perkataannya.

"Cepat Jimin!"

"Beomgyu Tewas!"
Semuanya terkejut, apakah ucapan Jimin hanya candaan?

"Kalau kau ingin bercanda jangan diwaktu yang tidak tepat Jim"
Tegur Yoongi, Jimin menggeleng.
"Tapi aku tidak bercanda. Aku hanya dapat mendengar itu saja, katanya Beomgyu tewas kemarin"
Yoongi mengalihkan pandangannya kearah Woo Hyun, ia menatap pria paruh baya itu dengan curiga.

"Apa kau membunuhnya?"
Woo Hyun menegang, ia syok ditampar oleh pertanyaan semacam itu.

Jimin dan ibunya sontak memandang kearah Woo Hyun yang sedang diintrogasi oleh Yoongi.

"Y-yak! Kenapa kalian membawa namaku?"

"Bukannya kau yang kemarin membawa Taehyun kesini? Lalu kau apakan Beomgyu saat itu?"
Woo Hyun teringat akan kejadian kemarin, dimana ia sempat memukul Beomgyu sampai tidak dapat berdiri.

[✓] Mafia •BeomTaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang