Malaaam gais. Jangan lupa vote dan komennya ya! Happy reading all!
***
Rencana menyuruh Haikal dan Jevan saja untuk membeli alat kebersihan nyatanya gagal total. Jevan, Haikal, Rafa, dan Hana malah memaksa Kainan untuk ikut serta dengan mereka berempat, membuat Kainan mau tak mau akhirnya mengalah dan ikut mereka untuk berbelanja. Sebelum mereka berlima berangkat ke supermarket ada perdebatan kecil tak penting yang dilakukan oleh Haikal, Jevan, dan Kainan yang menyangkut motor milik Jevan yang ditinggal di sekolah.
Haikal dan Jevan yang sudah berencana untuk langsung pulang setelah membeli alat kebersihan dengan menumbalkan Rafa dan Hana agar dua anak itu yang membantu Kainan mengembalikannya ke sekolah langsung gagal seketika saat Kainan dengan tegas meminta Jevan dan Haikal ikut masuk ke dalam mobilnya.
"Kalian ikut saya naik mobil, jangan naik motor sendiri."
"Ya Allah Pak, saya enggak tega ninggalin Jay di sini sendirian."
"Jay, siapa?" Tanya Kainan heran saat Haikal menyebutkan nama itu. Sebenarnya Jevan juga tidak tahu Jay itu siapa, tetapi demi misi agar ia bisa cepat pulang, pada akhirnya ia hanya mengikuti skenario yang Haikal buat.
"Jay itu motornya Jevan Pak. Lihat deh Pak motor sekeren itu masa ditinggal sendiri di parkiran sekolah yang begitu sepi ini." Ucap Haikal dengan lebay, membuat Kainan berdecak.
"Kamu itu kok drama sekali, siapa juga sih yang mau nyulik Jay? Sekolah ini itu keamanannya bagus." Ucap Kainan membantah keinginan Haikal.
"Jay suka ngambek Pak kalau ditinggal sendirian." Kainan mendelik ke arah Jevan.
"Kamu pikir cewek apa suka ngambek?"
"Loh, loh, Pak Kainan meragukan motor saya? Dia denger loh omongan kita loh Pak." Jevan semakin drama.
"Lo berdua kebanyakan alasan, cepet masuk ke mobil!" Akhirnya Rafa turun tangan setelah jengah dengan perdebatan yang tiga orang di depannya lakukan. Dengan kasar ia menarik tangan Haikal dan Jevan agar mau duduk dalam mobil.
"Et, et, Raf. Mana bisa gitu?" Rafa berdecak. "Ya bisalah."
"Mari Pak Kainan, kita berangkat sekarang Pak." Ajak Rafa kemudian pada Kainan. Kainan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah anak didiknya itu.
***
Namanya Haikal dan Jevan saat bersama pasti ada saja yang menjadi perbincangan asyik mereka. Mengabaikan fakta bahwa mereka berdua sedang berada dalam mobilnya Kainan, selaku guru mereka, mereka pun terus asyik bercanda. Namun, tampaknya kegiatan asyik mereka terinterupsi dengan sosok pengendara motor yang tiba-tiba muncul dari samping kanan mobil Kainan berniat untuk menyalip tanpa aba-aba, membuat Kainan sedikit terkejut dan dengan refleks membanting setirnya ke arah kiri. Untung saja dari arah kiri sedang kosong, sama sekali tidak ada kendaraan.
"Astaghfirullah, woy kalau nyetir yang bener dong!" Rafa memejamkan kedua matanya kala melihat Haikal spontan membuka jendela mobil dan meneriaki pengendara motor yang sudah melaju jauh di depan.
"Udah Kal, udah." Ucap Rafa. Ia sedikit malu juga sebenarnya karena mobil yang ia tumpangi kini menjadi pusat perhatian beberapa pengendara lainnya yang kebetulan berada di sekitar mobil Kainan.
"Wah, bakal gue tandain tuh orang kalau kita sampai kenapa-napa." Ucap Haikal dengan menggebu-gebu.
"Sudah Haikal, kamu ini kayak apa aja." Ucap Kainan dengan tenang, walau sebenarnya hatinya masih berdetak tak karuan.
"Pak, dia itu membahayakan kita semua." Ucap Jevan membela Haikal.
"Tapi kan yang penting sekarang kita enggak apa-apa." Balas Kainan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Harmoni
FanfictionPencarian Kainan pada sosok Keisha Aluna Pratiwi, sosok perempuan yang hingga saat ini masih menjadi pemilik tahta wanita nomor dua setelah Mamanya membawa laki-laki itu bertemu dengan empat anak yang kerap Kainan juluki sebagai 'bocah prik'. Perjan...