Jangan lupa vote dan komennya kawan :D
***
Warung Bang Yudi atau Bang Iduy merupakan warung yang letaknya berada tepat di belakang SMA Harapan Jaya. Warung itu cukup ramai didatangi oleh pelajar SMA, utamanya anak SMA Harapan Jaya sendiri mengingat sekolah tersebutlah yang paling dekat dengan warung Bang Iduy. Bahkan tak jarang warung Bang Iduy menjadi tempat pelarian siswa yang bolos sekolah. Tak banyak guru yang tahu jika warung yang dari depan terlihat biasa saja itu menjadi tempat bolos, pasalnya memang benar warung Bang Iduy tepat di belakang sekolah, tetapi harus belok masuk ke gang dahulu sebelum akhirnya menemukan warung tersebut.
Banyaknya anak SMA yang berdatangan di warung Bang Iduy membuat pria yang berusia sekitar 30 tahunan itu sedikit lebih galak, ya kalau enggak galak nanti dipalakin bocil-bocil bau kencur –kata Bang Iduy waktu diprotes oleh salah satu pelanggan setianya, Jevan Bia Armando, waktu pemuda itu ditagih hutang cilok sepuluh ribu oleh Bang Iduy. Waktu itu Jevan sempat mau protes lagi, tapi karena Bang Iduy sudah banyak membantunya dalam misi melarikan diri dari sekolah, ya sudah, mau tak mau Jevan melunasinya saat itu juga.
Walau Bang Iduy bicaranya suka ketus, pedas, dan terkesan galak, tapi Jevan sudah memantabkan diri untuk terus menjadi pelanggan warung Bang Iduy hingga ia lulus dari SMA –mungkin—, sebab Bang Iduy sudah membantu Jevan dalam banyak hal, seperti saat ia membuat masalah di sekolah dan orang tuanya dipanggil untuk ke sekolah, Jevan memilih untuk meminta tolong kepada Bang Iduy untuk datang tanpa ia harus membayar atau menyogok Bang Iduy dengan sejumlah uang atau barang. Jevan tinggal membeli beberapa makanan yang ada di warung Bang Iduy saja lelaki itu sudah merasa senang.
Tak hanya itu, Jevan juga tak sekali dua kali meminta Bang Iduy datang ke sekolahnya untuk mengambilkan rapot, memaksa Bang Iduy untuk menuliskan surat izin saat ia ingin bolos sekolah, atau meminta Bang Iduy untuk bohong ketika ada salah satu guru yang mencarinya hingga ke warung Bang Iduy untuk menanyakan keberadaan anak itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa eksistensi warung Bang Iduy serta pemiliknya bagi Jevan sangatlah berharga, tapi ia terlalu gengsi untuk mengatakan seberapa besar rasa terima kasihnya pada Bang Iduy, jadi yang bisa Jevan lakukan ialah hanya mengatakan hal-hal yang menurutnya esok akan ia lakukan untuk Bang Iduy.
"Bang, nanti kalau gue sukses lo gue beliin tanah depan sekolah Bang, biar warung lo lebih rame lagi. Sekalian buka kafe, Bang."
"Congor lo enak bener kalau ngomong, mau sukses dari mana lo kalau tiap hari nongkrong sama ngutang cilok di warung gue."
"Gue beneran Bang, masa gue bercanda."
"Gue udah terlanjut punya trust issue sama lo Jep."
"Gaya lo Bang pake trust issue sama gue segala." Ujung-ujungnya hanya cibiran yang Jevan lontarkan.
Karena warung Bang Iduy didatangi oleh banyak siswa, maka tak heran di warung Bang Iduy ini pula Jevan bisa kenal banyak orang. Salah satunya ialah sahabat karibnya, yaitu Haikal Januar Syahlendra, bocah yang kelakuannya sebelas dua belas dengan Jevan alias hampir sama kelakuannya dengan Jevan.
Pertemuan pertama mereka berdua dapat dikatakan biasa saja, tidak ada yang spesial, hanya karena mereka berebut cilok Bang Iduy yang waktu itu tersisa tinggal 10 biji yang mana harganya sebesar lima ribu, hampir saja mereka saling baku hantam.
"Eh, gue itu udah jadi pelanggan VIP Bang Iduy, jadi aturannya cilok ini punya gue!" Jevan sudah ngotot ingin menguasai cilok Bang Iduy yang tinggal 10 biji itu.
"Cih, gue yang duluan sampai di sini, kenapa jadi lo yang dapat cilok ini? Beli di tempat lain sana!" Balas Haikal tak mau kalah. Haikal merasa tak terima usaha kerasnya untuk lari dari gerbang depan sekolah sampai ke warung Bang Iduy jadi sia-sia karena cilok incarannya diambil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Harmoni
FanfictionPencarian Kainan pada sosok Keisha Aluna Pratiwi, sosok perempuan yang hingga saat ini masih menjadi pemilik tahta wanita nomor dua setelah Mamanya membawa laki-laki itu bertemu dengan empat anak yang kerap Kainan juluki sebagai 'bocah prik'. Perjan...