Jangan lupa vote dan komennya ya kawan! :D
***
Rafa Pratama, sesuai dengan namanya ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Rafa ingat, kata mamanya dulu ia lahir di akhir musim hujan, tepatnya tanggal-tanggal akhir bulan Maret tujuh belas tahun yang lalu. Rafa ingat kata Mamanya, Rafa merupakan anugerah terindah Tuhan yang diberikan kepada kedua orang tuanya kala kedua orang tuanya mulai bangkit dari keterpurukan sebab belum mapan secara finansial. Sayangnya kejayaan yang dirasakan oleh Rafa bersama keluarganya tidaklah bertahan lama.
Saat Rafa duduk di bangku kelas tiga SMP Papanya terlilit hutang yang sangatlah besar, sehingga membuat sosok yang begitu Rafa hormati dan Rafa bangga-banggakan itu terjerat kasus korupsi untuk menutupi semua hutang-hutang yang dimiliki perusahaan. Masuknya Papa Rafa dalam jeruji besi membuat Rafa, Mama, dan kedua adiknya terpaksa merelakan harta benda yang mereka miliki untuk disita dan membuat mereka tinggal bersama Nenek Rafa yang sudah berumur cukup tua.
Menjadi seorang kakak sulung dengan kedua adik yang pada waktu itu duduk di bangku kelas tiga dan kelas satu sekolah dasar membuat tanggung jawab yang Rafa pikul begitu besar. Belum lagi teman-teman Rafa yang tahu bahwa Papa Rafa merupakan seorang koruptor membuat Rafa perlahan dijauhi, hal inilah yang membuat Rafa hampir satu bulan lamanya enggan untuk datang ke sekolah dan memilih untuk mencari uang untuk membantu sang ibu yang sama-sama membanting tulang. Baru saat memasuki bulan kedua Rafa dijemput oleh wali kelasnya agar ia mau kembali ke sekolah.
Namun, sayangnya beban yang dipikul oleh bahu kecil Rafa semakin bertambah kala Mamanya dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung yang tiba-tiba menyerangnya setelah pulang dari seharian penuh bekerja. Rafa tahu bahwa Mamanya begitu memforsir diri sendiri hingga lupa untuk beristirahat. Rafa sudah tidak tahu lagi bagaimana cara ia mengekspresikan kesedihannya, ditinggal sang Papa yang tengah mendekam di balik jeruji besi dan ditinggal selama-lamanya oleh sang Mama menjadi mimpi yang sama sekali tidak pernah Rafa bayangkan.
Mimpi-mimpi yang sudah Rafa bangun bersama kedua orangtuanya untuk menjadi seorang musisi rasanya hilang dalam sekejap. Tiap hari bayang-bayang akan hutang sang Papa yang masih terus menggunung seakan begitu nyata di pelupuk mata Rafa, membuat anak itu tidak pernah ingin kembali memikirkan mimpinya yang dulu sangat ia yakini bisa ia raih. Belum lagi bayangan akan sang Mama yang selalu mendukungnya untuk bermusik tapi kini tidak ada di sampingnya lagi membuat Rafa membulatkan tekadnya untuk mengubur mimpinya dalam-dalam.
Ia lebih memilih meninggalkan semua hobinya yang berhubungan dengan musik daripada melihat kedua adiknya kelaparan dan tidak bisa membeli jajan seperti anak-anak pada umumnya, ia lebih memilih kerja dari sore hingga malam daripada harus melihat sang nenek yang sewaktu-waktu ditemui oleh debt collector kala tanggal pembayaran hutang sudah dekat dan kebetulan Rafa tidak ada di rumah, dan Rafa lebih memilih untuk berlari sejauh mungkin kala tiba-tiba melihat debt collector di jalan yang memang sudah berencana untuk mencarinya.
Seperti hari ini, hari ini merupakan tanggal 27 Desember yang artinya Rafa harus segera menyicil pembayaran hutang-hutang ayahnya yang tidak dapat dikatakan sedikit. Sepasang kaki Rafa yang seharusnya ia belokkan ke arah sekretariat ekstrakulikuler, lapangan untuk bermain sepak bola atau basket, atau ke warung dan tempat-tempat hiburan lainnya yang biasa teman-temannya lakukan malah ia belokkan menuju gerbang depan sekolah untuk segera pulang karena ia takut, sosok-sosok yang kemarin mengejarnya akan kembali menemui sang nenek atau kedua adiknya yang mungkin dirumah sedang sendirian.
***
Menjadi seorang anak dari pengusaha besar yang memiliki banyak relasi di mana-mana membuat Jevan mau tak mau sedikit-sedikit mengenal beberapa colega, clien, karyawan, atau bahkan teman-teman sang Papanya yang begitu bermacam-macam profesinya. Kemarin saat ia menolong Rafa dalam sekali tebakan Jevan langsung tahu bahwa Rafa sedang dikejar oleh debt collector. Jevan tidak tahu dan tidak mau memaksa Rafa untuk menceritakan tentang dirinya, sebab Jevan sadar bahwa urusan pribadi Rafa biarlah pemuda itu sendiri yang menyimpan dan menyelesaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Harmoni
FanficPencarian Kainan pada sosok Keisha Aluna Pratiwi, sosok perempuan yang hingga saat ini masih menjadi pemilik tahta wanita nomor dua setelah Mamanya membawa laki-laki itu bertemu dengan empat anak yang kerap Kainan juluki sebagai 'bocah prik'. Perjan...