untuk en-naorway atau siapapun yang kirim ini
here here.
lowercase.
***
"dapet apa dapet apaa?" gadis itu mengintip sekilas dari ransel gya yang terbuka saat siempunya mengelurkan iPAD-nya.
"apaan sih kepo."
bibir naoki tercebik, kembali duduk di kursi kantin yang hari ini cukup rame oleh mahasiswa yang ngabisin waktu buat makan atau sekadar nongkrong.
"valentine tahun lalu, lo dapet banyaaaak banget coklat, gue ampe sakit gigi tau."
"salah sendiri, siapa suruh maruk."
naoki, gadis kecil yang dulu selalu rebutan pensil warna sewaktu mereka sekolah menatapnya dengan mata galak yang terlihat lucu dengan wajah bulat yang dibingkai poni lurus.
"gya!"
"oh, hei bel."
sejujurnya, naoki tidak terlalu menyukai kehadiran orang lain di antara mereka. dirinya dan gya sama-sama introvert, bukan manusia yang dengan mudah membiarkan orang lain masuk ke dalam hidup mereka.
sepanjang yang nao ingat, teman gya bisa dihitung dengan jari, ngebuat tante heera kadang ngeluh soalnya anak tunggalnya ini entah mewarisi siapa karena jelas-jelas dia dan om mark punya relasi dimana-mana.
kehadiran christabella narisha adalah pengecualian, entah sejak kapan perempuan itu mulai dibiarkan mendekat, menghapus sedikit demi sedikit sekat yang gya bangun.
"gue balik ya, gy!"
"nggak jadi nebeng?"
"nope. dah."
"eh nao!"
telat, gadis itu keburu keluar dari kantin, melangkah cepat ke arah taman dan menghilang dibalik rimbun asoka.
"uhm, gya?"
oh iya. abel.
"ya, abel?"
"ini, gue mau nawarin buat ikut peer group, temen-temen lain pada segan mau ngajak lo jadi mereka minta gue buat ngomong."
gya sebenernya nggak terlalu suka belajar kelompok gitu, dia nyaman di kamarnya sendiri, kadang sama gendhis yang datang merecoki atau naoki si tamu tetap yang selalu mampir meski tak diundang.
tapi, ngeliat wajah berharap abel bikin gya akhirnya mengangguk kecil.
"invite aja di imess. gue duluan ya abel."
ya gitu doang.
apa sih yang lo harepin dari anargya kenichi shachnavati, manusia lempeng yang terlampau sulit didekati.