Seseorang bisa berubah pada tahap kehidupan apa pun. Dia juga berhak belajar dan memulai hal baru untuk
mengambil keputusan terbaik atas dirinya.
Kejadian yang dialami oleh Nadine valid untuk dirinya sendiri.
Apa yang dia alami, bisa berdampak berbeda pada orang lain yang
berbeda pengalaman dengannya. Sehingga, dia perlu memfilter
kembali anggapan orang lain tentang kejadian yang dialaminya.
Terkadang, yang dibutuhkan untuk memerban luka itu bukan pertolongan ataupun saran, tetapi ketidaksendirian dan juga afirmasi¹.
Emosi yang dirasakan oleh Nadine juga valid, termasuk perasaan tidak nyaman yang dialaminya. Dia boleh mencoba
membuka, mengakui, dan menerima luka hati tersebut sesuai kecepatannya. Dengan memproses luka, perlahan, dia akan melepas endapan emosi, dendam, amarah, dan sebagainya, sehingga tidak menggerogoti jiwanya.
Meskipun sudah terjadi di masa lampau, dampak dari kejadian traumatik tersebut memang bisa saja belum benar-benar selesai hingga sekarang. Bagaimana caranya supaya Nadine tidak berlarut-larut dalam masa lalu dan bisa kembali fokus menjalani
hidupnya saat ini? Beberapa hal mungkin perlu diingat-ingat
kembali sebelum menghadapinya lagi.
Sejak kejadian tersebut, cara pandangnya terhadap dunia
menjadi tak sama lagi. Respon dan sikap dia kepada orang lain, terutama pada diri sendiri, sangat terpengaruh. Jika sebelumnya dia mudah merasa nyaman dan percaya pada orang lain, sesudah kejadian tersebut, jadi sering merasa cemas berlebihan dan sulit
percaya kepada orang lain. Karena itu, dukungan, pengakuan, dan penghargaan dari orang-orang di sekeliling, sangat dibutuhkan olehnya.
Beberapa hari setelah pertemuan Nadine dan Nay di cafe itu, Nay memberi kabar kepada Nadine tentang loker di hotel yang diceritakan oleh Nay, padanya. Kata Freya, lamaran bisa dikirim online melalui Whatsapp.
Awalnya, Danita tidak mengizinkan Nadine untuk bekerja, apa lagi di hotel. Namun, setelah Nadine berusaha memberikan pengertian bahwa hanya dia yang bisa membuat dirinya dihargai olehnya dan orang lain, akhirnya Danita mulai luluh. Nadine
juga meyakinkan mamanya bahwa dia akan menjadi lebih kuat karena mendapat banyak dukungan dari orang-orang yang peduli
padanya.
Razan yang tadinya bersikap posesif, setelah Danita bersikukuh dengan alasan yang dikemukakan Nadine padanya, akhirnya membiarkan Nadine melakukan keinginannya. ‘Lagian, kalau Nadine bisa kerja, bukankah itu akan sedikit meringankan beban
ekonomi yang harus dikeluarkan, karena Nadine bisa memenuhi
kebutuhannya sendiri?’ batin Razan mencoba berspekulasi.
Apalagi, gaji yang bakal diterima Nadine, mencapai hampir tiga
juta rupiah perbulan. ‘itu cukup untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri,’ simpul Razan dalam hati.
Freya mengirimkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengajukan lamaran. Sementara Nadine dibantu oleh mamanya dan Nay, akhirnya selesai menyiapkan semuanya. Freya juga mengirimkan profil hotel yang menjadi tujuan lamaran Nadine.Akhirnya, Nadine mengirimkan lamaran kerjanya ke hotel Citra Raya di kawasan Bintaro itu sesuai prosedur yang telah ditentukan oleh pihak hotel.
Untuk mendapatkan informasi jadwal interview, Nadine mengirim CV lamaran atau data diri melalui WA ke bagian HRD².
Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pendidikan terakhir, alamat lengkap, posisi yang dilamar dan nomor ponsel atau WA sudah diisi dengan benar dan dikirim ke bagian terkait.
Setelah data diri diterima oleh bagian HRD, Nadine tinggal
menunggu pemberitahuan jadwal interview atau panggilan kerja lewat Email atau mungkin Whatsapp. Semua data Nadine juga dikirim ke WA Freya.
Tujuh hari setelah Nadine mengirimkan data, dia mendapat panggilan untuk interview.
Nadine mengenakan kemeja putih polos yang dipasangkan dengan blazer warna abu-abu muda dan celana kulot hitam senada, dengan kerudung segi empat yang bagian ujungnya
dililitkan di leher. Sepatu pantofel hitam, membuat penampilan
Nadine semakin terkesan rapi dan elegan.
Ditemani oleh Nay dan diantar oleh Danar, Nadine datang ke hotel Citra Raya yang ada di jalan Bintaro utama. Hotel bintang tiga yang telah beroperasi di lima kota di Indonesia itu dimiliki oleh PT Ciputra Raya yang telah dikenal sebagai perusahaan
pengembangan properti bereputasi tinggi selama lebih dari 15
tahun.
Hotel yang menawarkan fasilitas akomodasi modern bertaraf internasional, membidik para pelaku bisnis dengan target market wisatawan domestik dan internasional ini juga membuka lowongan kerja untuk bagian housekeeping, room service, dan waiter.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Nadine mendapat panggilan untuk masuk ke ruang interview.Memasuki ruangan, Nadine segera menghampiri tiga orang interviewer yang duduk di kursi kerja, lalu menjabat tangan mereka dengan tegas sambil mengangguk dan tersenyum. Salah seorang dari mereka memersilakan Nadine untuk duduk.
Gadis itu duduk dengan posisi tegak tanpa bersandar tapi tidak kaku, pada kursi yang telah disediakan. Dia berusaha tersenyum meski hatinya berdebar karena ini adalah interview
kerja kali pertama untuknya.
Setelah memperkenalkan diri secukupnya, Nadine mulai disuguhi beberapa pertanyaan terkait posisi kerja yang dilamarnya.
Pertanyaan-pertanyaan umum dalam interview resepsionis dapat dijawab dengan jelas oleh Nadine. Gadis itu terlihat cukup tenang dan percaya diri saat menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh interviewer.
“Apa yang Anda lakukan untuk menjaga lingkungan kerja yang
bergerak cepat?” Satu-satunya interviewer perempuan berambut
panjang bergelombang yang mengenakan blazer hitam, menatap
dalam saat melontarkan pertanyaannya kepada Nadine.
Nadine pun menjawab dengan jelas. “Hal pertama yang saya lakukan adalah tetap tenang, karena sikap panik dan stres tidak membantu dan juga tidak terlihat baik, di depan staf atau klien
mana pun. Saya akan mencoba melakukan triase³ tugas, sehingga
saya selalu mengerjakan tugas yang paling penting terlebih dahulu. Selain itu, saya akan menyimpan daftar semua hal yang perlu saya lakukan, sehingga saya tidak mengabaikan tanggung
jawab penting.”
Pertanyaan lain dari interviewer adalah seputar hobi, tujuan hidup, hingga keluarga Nadine. Semua pertanyaan itu dijawab dengan baik oleh Nadine, meskipun dia sedikit gugup.
Sebelumnya, Freya telah memberikan gambaran seputar pertanyaan yang akan diajukan oleh interviewer kepada Nadine.
Kemarin, waktu beberapa hari yang tersisa, digunakan dengan baik oleh Nadine untuk mempelajari semua proses tersebut. Termasuk, berlatih bicara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh para interviewer.
Hasilnya, jawaban Nadine berhasil membuat interviewer cukup puas dan menjabat tangan Nadine untuk mengakhiri sesi wawancara tersebut.
“Tunggu kabar selanjutnya dari kami ya, Mba,” ujar salah satu interviewer yang langsung dijawab dengan anggukan kepala dan senyum, oleh Nadine.
Nadine keluar dari ruang interview sembari menghela napas lega. Dia segera menghampiri Nay yang menunggu di lobi hotel dengan sabar.
Di sisi lain, sebuah ponsel berlogo apel yang tergeletak di meja, bergetar beberapa kali. Benda itu segera berpindah ke tangan dan diusap bagian layarnya. Sebuah pesan WA masuk.[Ok. Dia baru saja selesai interview.]
Sebuah senyuman penuh makna mengembang di bibir
pemilik ponsel tersebut.
----------------------------------------------
¹ Sebuah penetapan yang positif, penegasan atau peneguhan terhadap diri sendiri maupun orang lain untuk mendapatkan pengaruh
yang positif dari apa yang telah dilakukannya tersebut.
² (Human Resource Departement): Departement dalam sebuah
perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola SDM sebuah
perusahaan, termasuk merekrut karyawan.
³: Proses penentuan atau seleksi kasus (dalam hal ini tugas resepsionis) yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih
dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADINE
RomanceNadine adalah salah seorang korban perkosaan pacar. Dia sedang berusaha bangkit dari trauma saat bertemu seseorang yang diharapkan dapat menjadi cinta sejati. Namun, ayahnya berkeras menerima Evans, sang pemerkosa yang juga sadistis. Impian Nadine u...